Kisah Majapahit Kalah Perang dari Pasukan Minang Gegara Siasat Adu Kerbau

Jum'at, 24 Mei 2024 - 06:16 WIB
loading...
Kisah Majapahit Kalah Perang dari Pasukan Minang Gegara Siasat Adu Kerbau
Momen Majapahit kalah bertempur melawan pasukan Minang karena hal sepele. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
Di masa jayanya Kerajaan Majapahit sangatlah sulit ditaklukkan ketika berperang. Kombinasi pasukan, strategi, dan persenjataan memadai menjadikan Majapahit nyaris selalu berhasil menguasai daerah-daerah lainnya.

Tetapi ada suatu momen Majapahit kalah bertempur melawan pasukan Minang, karena hal sepele. Pasukan Majapahit yang berhasil menguasai Pasai bergerak pulang dan singgah di Jambi dan Palembang.

Dua kota pelabuhan itu karena takutnya menyerah mentah-mentah. Terdorong oleh kemenangan - kemenangan itu, Raja Majapahit mengambil keputusan untuk memerangi jajahan raja Hujung Tanah.



Misi itu memang menjadi bagian dari perluasan wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Percah di Sumatera. Usaha penundukkan wilayah nusantara bagian barat itu menjadi kelanjutan dari Sumpah Palapa, yang diucapkan Gajah Mada.

Kisah ini dibahas dalam Kitab Pararaton dan hikayat Raja-raja Pasai, sebagaimana dikutip dari buku "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit".

Saat itu, tak puas dengan penundukan Pasai, pasukan Majapahit terus bergerak menguasai daerah-daerah Timbalan, Siantan, Jemaya, Bunguran, Serasan, Subi, Pulau Laut Tiyoman, Pulau Tinggi, Pemanggilan, Karimata, Belitung, Bangka, Lingga, Riau, Bintan, dan Bulang.

Pasukan ini pun terus bergerak dengan hausnya untuk mencoba menguasai wilayah lain di nusantara bagian barat.

Di sisi lain, pada naskah kuno Hikayat Raja - Raja Pasai itu dijelaskan bagaimana kebesaran Kerajaan Majapahit telah meresap di kalangan rakyat di Nusantara barat dan Malaya.



Hingga suatu ketika Majapahit berusaha menguasai Pulau Percah, sang raja Majapahit bermaksud mengirimkan tipu muslihat untuk menaklukkan pulau itu. Hal ini juga sebagaimana diceritakan dongengan tentang nama Minangkabau.

Raja Majapahit kemudian mengirim seekor kerbau yang istimewa besarnya bersama tentara Majapahit, untuk diadu dengan kerbau Minang. Tetapi untuk melawannya, Datu Perpatih Sebatang mengajukan anak kerbau yang kelaparan.

Setelah selesai adu kerbau itu, tentara Majapahit diundang berpesta. Selama berpesta dan dimabuk euforia itu dengan serta merta diserang dari segala macam penjuru.

Akibatnya, tentara Majapahit pulang dengan hampa, kalah perang akibat terlena ajakan berpesta kerbau oleh penguasa yang dengan cerdik memanfaatkan kelengahan pasukan Majapahit.

Kemudian daerah itu disebut Minangkabau, itu adalah dongengan yang dimaksud untuk menerangkan nama tempat, karena tahu tentang sejarah nama, tempat, atau toponimi.

Tapi bagaimana pun tanpa menguasai menguasai Pulau Percah wilayah kekuasaan Majapahit telah begitu luas. Usaha ini tak bisa dipisahkan dari upaya patih amangkubhumi Gajah Mada, yang mengucapkan sumpah penyatuan nusantara pada tahun 1258 saka atau 1336 Masehi.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)
pixels