Kronologi Rumah Ibu Kandung di Malang Dirobohkan Pakai Alat Berat oleh Anaknya, Ini Masalahnya
loading...
A
A
A
MALANG - Rumah milik Sugiati (43), perempuan di Kabupaten Malang, Jawa Tiimur dirobohkan oleh anak kandungnya bernama Khoirul Ramadani(24), menggunakan alat berat.
Perobohan rumah di Dusun Gadungan RT 38 RW 15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, dilakukan oleh anak kandungnya menjadi perhatian karena terekam oleh kamera ponsel warga dan tersebar di media sosial (medsos).
Pada video yang diunggah media sosial, dan diterima melalui pesan berantai, terlihat sebuah alat berat meratakan rumah. Alat berat jenis backhoe itu merusak rumah perlahan-lahan, di awali dari bagian depan rumah.
Beberapa kali backhoe itu maju mundur meratakan bangunan milik Sugiati, yang dilakukan oleh Khoirul Ramadani warga Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Video itu pun menuai pro dan kontra dari warganet yang menyematkan komentar.
Beberapa warganet menyayangkan ulah perobohan rumah ibu oleh anaknya, namun tak sedikit yang berpikir positif bahwa perobohan itu sudah kesepakatan bersama di antaranya keduanya.
Kapolsek Poncokusumo AKP Subijanto membenarkan peristiwa viral perobohan rumah milik Sugiati di wilayah Jalan Moroseneng, Dusun Gadungan RT 38 RW 15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
"Iya benar, pada Jumat 17 Mei 2024 sekitar pukul 17.00 - 19.00 WIB (perobohan rumah itu)," kata Subijanto, dikonfirmasi pada Sabtu siang (18/5/2024).
Menurutnya, rumah itu dihuni oleh Sugiati dan suami keduanya bernama Driyanto.
Namun rumah itu didirikan bersama suami pertama Sugiati, Yono Mitro yang meninggal dunia. Pendirian rumah itu juga berada di atas lahan warisan milik orang tua Sugiati, atau kakek dari Khoirul Ramadani.
"Saat itu rumah sudah dikosongkan. Sudah kesepakatan kedua belah pihak antara ibu dan anak, bahwa rumah tersebut dibongkar," ujarnya.
Pihaknya telah mempertemukan kedua belah pihak dan memintai keterangan keduanya, pasca menerima laporan warga pada Jumat petang.
Pertemuan disaksikan juga oleh pihak perwakilan Kantor Kecamatan Poncokusumo, kepala desa, dan kepala dusun setempat.
"Mereka sudah damai, dari awal memang sudah sepakat dirobohkan," tandasnya.
Perobohan rumah di Dusun Gadungan RT 38 RW 15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, dilakukan oleh anak kandungnya menjadi perhatian karena terekam oleh kamera ponsel warga dan tersebar di media sosial (medsos).
Pada video yang diunggah media sosial, dan diterima melalui pesan berantai, terlihat sebuah alat berat meratakan rumah. Alat berat jenis backhoe itu merusak rumah perlahan-lahan, di awali dari bagian depan rumah.
Beberapa kali backhoe itu maju mundur meratakan bangunan milik Sugiati, yang dilakukan oleh Khoirul Ramadani warga Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Video itu pun menuai pro dan kontra dari warganet yang menyematkan komentar.
Beberapa warganet menyayangkan ulah perobohan rumah ibu oleh anaknya, namun tak sedikit yang berpikir positif bahwa perobohan itu sudah kesepakatan bersama di antaranya keduanya.
Kapolsek Poncokusumo AKP Subijanto membenarkan peristiwa viral perobohan rumah milik Sugiati di wilayah Jalan Moroseneng, Dusun Gadungan RT 38 RW 15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
"Iya benar, pada Jumat 17 Mei 2024 sekitar pukul 17.00 - 19.00 WIB (perobohan rumah itu)," kata Subijanto, dikonfirmasi pada Sabtu siang (18/5/2024).
Menurutnya, rumah itu dihuni oleh Sugiati dan suami keduanya bernama Driyanto.
Namun rumah itu didirikan bersama suami pertama Sugiati, Yono Mitro yang meninggal dunia. Pendirian rumah itu juga berada di atas lahan warisan milik orang tua Sugiati, atau kakek dari Khoirul Ramadani.
"Saat itu rumah sudah dikosongkan. Sudah kesepakatan kedua belah pihak antara ibu dan anak, bahwa rumah tersebut dibongkar," ujarnya.
Pihaknya telah mempertemukan kedua belah pihak dan memintai keterangan keduanya, pasca menerima laporan warga pada Jumat petang.
Pertemuan disaksikan juga oleh pihak perwakilan Kantor Kecamatan Poncokusumo, kepala desa, dan kepala dusun setempat.
"Mereka sudah damai, dari awal memang sudah sepakat dirobohkan," tandasnya.
(shf)