Ngeri! Wabah Malaria Jangkiti Warga Pulau Simuk Nias Selatan, 5 Tewas
loading...
A
A
A
NIAS SELATAN - Wabah malaria menjangkiti warga yang tinggal di Pulau Simuk, Nias Selatan, Sumatera Utara. Akibatnya, 5 warga meninggal dunia dari 45 yang terdiagnosa.
Warga yang terdiagnosa penyakit mematikan ini di antaranya telah dan sedang dalam perawatan tim medis.
Kepala Dinas Kesehatan, Henny Kurniawan Duha saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa wabah malaria tersebut yang menyerang 45 orang warga Pulau Simuk.
"Jumlah keseluruhan di simuk ada 45 orang terdiagnosa malaria secara pemeriksaan RDT/rapid diagnostik test, sampai tanggal 31 Maret 2024," ujar Henny Kurniawan Duha saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (1/4/2024).
Henny menjelaskan jika dari total 45 tersebut ada yang di rawat di puskesmas setempat dan di RS. Thomsen Nias. Namun dari jumlah itu, ada 5 orang yang tidak bisa tertolong dan meninggal dunia.
"Yang meninggal dunia ada 5 orang terdiagnosa malaria. Di antaranya, ada 2 orang yang terduga malaria karena tidak ke fasyankes (fasilitas layanan kesehatan)," tuturnya.
Setelah dilakukan perawatan intens, sejauh ini sudah tidak ada lagi yang dirawat di puskesmas.
"Yang dalam perawatan di Puskesmas tidak ada lagi, hanya berobat jalan dan menjalani obat malaria di rumah," ungkapnya.
Kadis Kesehatan Nias Selatan itu kemudian membeberkan upaya-upaya pencegahan penyakit malaria di Pulau Simuk tersebut, antara lain:
1. Pengobatan dan cek malaria di balai desa (6 desa) dan puskesmas
2. Membagi kelambu bagi masyarakat yang positif malaria, memiliki balita dan ibu hamil
3. Kunjungan rumah bagi pasien malaria
4. Merujuk pasien
5. Melakukan foging di 6 (enam) desa
6. Membuat dan mengirim laporan ke Dinkes Provinsi Sumatera Utara
7. Penyuluhan tentang malaria di balai desa dan gereja
Warga yang terdiagnosa penyakit mematikan ini di antaranya telah dan sedang dalam perawatan tim medis.
Kepala Dinas Kesehatan, Henny Kurniawan Duha saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa wabah malaria tersebut yang menyerang 45 orang warga Pulau Simuk.
"Jumlah keseluruhan di simuk ada 45 orang terdiagnosa malaria secara pemeriksaan RDT/rapid diagnostik test, sampai tanggal 31 Maret 2024," ujar Henny Kurniawan Duha saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (1/4/2024).
Henny menjelaskan jika dari total 45 tersebut ada yang di rawat di puskesmas setempat dan di RS. Thomsen Nias. Namun dari jumlah itu, ada 5 orang yang tidak bisa tertolong dan meninggal dunia.
"Yang meninggal dunia ada 5 orang terdiagnosa malaria. Di antaranya, ada 2 orang yang terduga malaria karena tidak ke fasyankes (fasilitas layanan kesehatan)," tuturnya.
Setelah dilakukan perawatan intens, sejauh ini sudah tidak ada lagi yang dirawat di puskesmas.
"Yang dalam perawatan di Puskesmas tidak ada lagi, hanya berobat jalan dan menjalani obat malaria di rumah," ungkapnya.
Kadis Kesehatan Nias Selatan itu kemudian membeberkan upaya-upaya pencegahan penyakit malaria di Pulau Simuk tersebut, antara lain:
1. Pengobatan dan cek malaria di balai desa (6 desa) dan puskesmas
2. Membagi kelambu bagi masyarakat yang positif malaria, memiliki balita dan ibu hamil
3. Kunjungan rumah bagi pasien malaria
4. Merujuk pasien
5. Melakukan foging di 6 (enam) desa
6. Membuat dan mengirim laporan ke Dinkes Provinsi Sumatera Utara
7. Penyuluhan tentang malaria di balai desa dan gereja
(shf)