Pascagempa Bawean, BNPB: 1.882 Rumah Rusak Berat, 34.101 Orang Masih Mengungsi

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:12 WIB
loading...
Pascagempa Bawean, BNPB:...
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.882 rumah rusak berat akibat gempa yang mengguncang Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.882 rumah rusak berat akibat gempa yang mengguncang Pulau Bawean , Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim). Sementara itu, sebanyak 34.101 orang masih mengungsi.

“Update situasi dari penanganan gempa di Bawean, Jawa Timur. Berdasarkan data yang kami terima 27 Maret pukul 18.00 WIB, untuk pengungsi saat ini masih cukup banyak tetapi relatif mulai turun,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pada Disaster News Update, Kamis (28/3/2024).

Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan gempa susulan hingga saat ini masih terjadi, namun jumlahnya secara kuantitas mulai berkurang. “Magnitudonya secara gradual meluruh dan kami harapkan ini makin kondusif,” ujarnya.



Lebih lanjut, Aam mengatakan jika dilihat dari perbandingan antara jumlah rumah rusak berat yang tidak bisa ditempati oleh masyarakat sehingga harus mengungsi per pagi ini sudah di-update menjadi 1.882 unit rumah rusak berat di Kabupaten Gresik, khususnya pada umumnya di Pulau Bawean.

“Jadi kalau misalkan 1.882 rumah asumsi satu rumah dihuni oleh satu KK beranggotakan 5 anggota keluarga, harusnya 2.000 kali atau 1.800 kali 5 itu tidak lebih dari 10.000 jiwa yang mengungsi,” kata Aam.

Namun, kata Aam, jika dilihat jumlah pengungsi total masih di angka 34.101 orang artinya ada sekitar 24.000 jiwa yang mengungsi, yang mungkin kondisi rumahnya tidak rusak berat artinya masih bisa ditempati.



“Nah kondisi ini sebenarnya masyarakat banyak memilih untuk tinggal atau keluar rumah karena masih ada faktor psikologis, faktor trauma akibat dari gempa susulan yang masih terjadi hingga kemarin. Selain itu masih cukup banyak informasi hoaks yang beredar,” pungkasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)