Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Kasonaweja Papua Akibat Sesar Yapen
loading...
A
A
A
MAMBERAMO RAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo (M) 5,4 mengguncang Kasonaweja, Mamberamo Raya, Papua, Kamis 21 Maret 2024 pukul 07.19.14 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.14° LS ; 137,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 50 km BaratLaut Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 10 km.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat adanya aktivitas Sesar Yapen,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Sawai, Mamberamo Raya dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Daerah Benuki, Mamberamo Raya dengan skala intensitas IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Daerah Mamberamo Hilir, Mamberamo Raya dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kota Burmeso dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Daerah Kota Botawa dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Kota Sarmi dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daerah Kota Serui dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Kota Kotamulia dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daryono mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini
Hingga pukul 07.32 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.14° LS ; 137,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 50 km BaratLaut Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 10 km.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat adanya aktivitas Sesar Yapen,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Sawai, Mamberamo Raya dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Daerah Benuki, Mamberamo Raya dengan skala intensitas IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Daerah Mamberamo Hilir, Mamberamo Raya dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kota Burmeso dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Daerah Kota Botawa dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Kota Sarmi dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daerah Kota Serui dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Kota Kotamulia dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daryono mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini
Hingga pukul 07.32 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
(ams)