Konsultasi Publik Draft Standar IFCC-EUDR Digelar di Bogor, Drajad: Kami Inisiatif Kembangkan Skema Uji Tuntas
loading...
A
A
A
"Jika Indonesia masuk kategori berisiko rendah, eksportir tidak perlu melakukan uji tuntas. Namun, jika berisiko tinggi, uji tuntasnya akan lebih ketat. Kita harus mengantisipasi itu," pungkasnya.
Drajad optimistis bahwa Indonesia bisa memanfaatkan situasi ini untuk merebut pasar.
"Jika kita lebih cepat siap, negara pesaing kita yang belum siap, kita malah bisa merebut pasar," pungkasnya.
Skema uji tuntas yang dibuat IFCC diharapkan dapat membantu eksportir Indonesia untuk memenuhi persyaratan UE dan meningkatkan daya saing produk mereka di pasar global.
Drajad optimistis bahwa Indonesia bisa memanfaatkan situasi ini untuk merebut pasar.
"Jika kita lebih cepat siap, negara pesaing kita yang belum siap, kita malah bisa merebut pasar," pungkasnya.
Skema uji tuntas yang dibuat IFCC diharapkan dapat membantu eksportir Indonesia untuk memenuhi persyaratan UE dan meningkatkan daya saing produk mereka di pasar global.
(hri)