Ngeri, Sarung Diisi Besi dan Parang Dipakai Perang Sarung di Malang

Sabtu, 16 Maret 2024 - 17:58 WIB
loading...
A A A
Kemudian, pada Selasa (12/3/2024) RE menemui PT untuk klarifikasi terkait pembullyan yang dilakukan kepada GT. Lalu, setelah didatangi RE, PT pun mengadu ke LT yang selanjutnya ia menemui RE untuk menantang perang sarung. Dan disepakati perang sarung dilakukan keesokan harinya di area Futsal Kampus Widyagama.

"Saat bertemu, RE kembali pulang ke rumah untuk mengambil sajam dan besi yang dililitkan disarung. Ini karena RE melihat lawannya besar-besar, akhirnya untuk jaga jaga," jelasnya.

Disaat saling bertemu antar dua kelompok yang berjumlah 10 lawan 10, warga pun yang melihat langsung membubarkan kedua kelompok tersebut.

"Saat kembali ke titik kumpul masing-masing itulah, warga mengamankan dua anak dan kami datang usai mendapat laporan," katanya.

Usai diinterogasi, pelaku mengaku saling kenal dengan kelompok lawan. Tak hanya mereka, sebanyak 12 anak di bawah umur juga turut diamankan oleh pihak kepolisian.

Saat ditanya kenapa anak di bawah umur terlintas pikiran untuk melakukan perang sarung dan membawa sajam, Anton menyebut karena perang sarung menjadi fenomena negatif yang memang ada disaat Ramadan.

"Kalau soal sajam dan besi, mereka mengaku karena membela diri melihat musuhnya besar besar. Itupun ditaruh di dalam jok sepeda motor," ucapnya.

Kini, untuk belasan anak dibawah umur yang terlibat dalam perang sarung, akan dilakukan pembinaan oleh kepolisian dibantu tokoh masyarakat sekitar.

"Rencananya mereka kita beri pembinaan dan sanksi bersih-bersih masjid sama pondok ramadhan," tuturnya.

Kemudian, untuk pelaku RE yang memiliki sajam dipastikan tersangkut hukum. Pihaknya menyerahkan proses lebih lanjut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)