Ngeri! Penampakan Ombak Setinggi 4 Meter Hantam Permukiman Warga Pesisir Sikka
loading...
A
A
A
SIKKA - Ombak setinggi empat meter menghantam rumah warga kampung pesisir Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kejadian ini menimbulkan kerusakan pada tembok pinggiran pantai, dan bahkan melampaui batas rumah warga.
Ombak setinggi empat meter ini menerjang tembok di pinggiran pantai, menghempas pemukiman warga, bahkan memasuki rumah-rumah mereka. Dapur dan halaman belakang rumah warga terendam air laut akibat kekuatan ombak yang ganas.
Warga setempat menyatakan bahwa cuaca ekstrem ini telah terjadi sejak Senin malam, bahkan dilaporkan ada seorang nelayan yang hilang saat melaut di perairan Sikka.
Pemerintah setempat diharapkan segera mengambil tindakan, seperti membangun pemecah ombak, untuk mengurangi dampak dari gelombang tinggi yang terus menerjang. Saat ini, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap nelayan yang terseret oleh gelombang tinggi.
Warga diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang dapat mengancam keselamatan mereka. Penjabat Kepala Desa Sikka, Fransiskus Gonsolfinus mengimbau warga terdampak cuaca buruk melakukan evakuasi secara mandiri.
“Ini kan kekuatan alam dan kalau memang kondisinya seperti itu mungkin masyarakat menghindar dulu sementara waktu atau evakuasi secara mandiri ke rumah keluarga,” kata Fransiskus kepada wartawan.
Dia mengaku sudah ada usulan membangun pemecah ombak di pesisir Kampung Sikka. Namun karena anggaran terbatas, rencana tersebut belum terealisasi. “Untuk bangun pemecah ombak butuh dana besar sehingga kita dorong pemerintah segara merealisasikanya,” tegasnya.
Ombak setinggi empat meter ini menerjang tembok di pinggiran pantai, menghempas pemukiman warga, bahkan memasuki rumah-rumah mereka. Dapur dan halaman belakang rumah warga terendam air laut akibat kekuatan ombak yang ganas.
Warga setempat menyatakan bahwa cuaca ekstrem ini telah terjadi sejak Senin malam, bahkan dilaporkan ada seorang nelayan yang hilang saat melaut di perairan Sikka.
Pemerintah setempat diharapkan segera mengambil tindakan, seperti membangun pemecah ombak, untuk mengurangi dampak dari gelombang tinggi yang terus menerjang. Saat ini, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap nelayan yang terseret oleh gelombang tinggi.
Warga diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang dapat mengancam keselamatan mereka. Penjabat Kepala Desa Sikka, Fransiskus Gonsolfinus mengimbau warga terdampak cuaca buruk melakukan evakuasi secara mandiri.
“Ini kan kekuatan alam dan kalau memang kondisinya seperti itu mungkin masyarakat menghindar dulu sementara waktu atau evakuasi secara mandiri ke rumah keluarga,” kata Fransiskus kepada wartawan.
Dia mengaku sudah ada usulan membangun pemecah ombak di pesisir Kampung Sikka. Namun karena anggaran terbatas, rencana tersebut belum terealisasi. “Untuk bangun pemecah ombak butuh dana besar sehingga kita dorong pemerintah segara merealisasikanya,” tegasnya.
(ams)