Miris! Warga Malang Meninggal usai Ditolak Dirawat di RS Swasta

Selasa, 12 Maret 2024 - 13:59 WIB
loading...
Miris! Warga Malang Meninggal usai Ditolak Dirawat di RS Swasta
Warga Malang meninggal dunia usai ditolak berobat ke salah satu rumah sakit swasta. Foto: MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Warga Malang meninggal dunia usai ditolak berobat ke salah satu rumah sakit swasta. Peristiwa ini menimpa Wahyu Widianto, warga Jalan Bareng Tenes, Kecamatan Klojen, Kota Malang, pada Senin 11 Maret 2024.

Peristiwa ini menjadi perhatian di media sosial, karena pihak tetangga dan beberapa relawan kesehatan yang menangani saat merujuknya ke rumah sakit mengunggah detik-detik bagaimana korban diduga diusir dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Hermina Malang.

Tetangga korban bernama Calvin mengatakan, kejadian ini terjadi pada Senin (11/3) pukul 18.30 WIB. Saat itu Calvin mendapatkan kabar kalau penyakit tetangganya kambuh dan dalam kondisi kritis. Jadi ia berinisiatif datang ke rumah Wahyu untuk melihat kondisinya.



”Karena tidak ada kendaraan lain dan kondisi Pak Wahyu sudah kritis, jadi kita membawa menggunakan bentor (becak motor), karena cuma itu yang tersedia. Kami bawa ke RS Hermina agar segera mendapatkan pertolongan,” ujar Calvin, Selasa (12/3/2024).

Setibanya di RS Hermina Malang, pasien tersebut justru mendapat penolakan. Pihak rumah sakit berkilah kalau tempat tidur di sana sedang penuh. Sehingga pasien diminta untuk mencari rumah sakit lain.

”Sempat terjadi perdebatan dengan pihak keluarga, mereka minta agar Pak Wahyu diperiksa dulu. Tapi mereka gak mau, alasannya harus cek jantung dan sebagainya,” bebernya.



Pihak keluarga pasien yang sempat marah, akhirnya menerima alasan pihak rumah sakit yang mengatakan tempat tidur yang penuh. Jadi mereka minta tolong kepada RS Hermina Malang untuk meminjamkan ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit lain.

Lagi-lagi pihak RS Hermina Malang menolak permintaan keluarga untuk meminjamkan ambulans. Mereka beralasan ambulans mereka sedang tidak ada. Alasan ini membuat keluarga pasien kembali emosi, karena alasan ini tidak masuk akal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)