Bawaslu Bojonegoro Temukan Penggelembungan Suara di 120 TPS, Diduga Dilakukan Oknum Penyelenggara
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Rekapitulasi suara di tingkat kabupaten Bojonegoro , Jawa Timur, diwarnai temuan mengejutkan dari Bawaslu. Ditemukan adanya pergeseran atau penggelembungan suara di 120 TPS, yang mayoritas terjadi pada pemilihan DPRD kabupaten.
Temuan ini terungkap saat rapat pleno rekapitulasi suara yang berlangsung sejak 26 Februari hingga 1 Maret 2024. Perbedaan data terlihat saat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membacakan hasil perolehan suara, di mana data D hasil di tingkat kecamatan tidak sama atau lebih besar dari data C hasil di tingkat TPS.
Ketua Bawaslu Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijoyo, mengatakan jumlah temuan ini masih mungkin bertambah karena rekapitulasi tingkat kabupaten belum final. Ia menegaskan bahwa Bawaslu dan para saksi akan terus mengawasi proses rekapitulasi dan menindaklanjuti temuan ini.
"Tahapan rekapitulasi dan terkait dugaan oknum yang menggeser suara itu dua hal yang berbeda, karena tahapan pemilu ini harus tetap berjalan," jelas Handoko.
Dugaan sementara, pergeseran suara ini dilakukan oleh oknum penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan desa. Hal ini memicu kecurigaan dari para saksi partai politik yang memantau proses rekapitulasi.
Sementara itu, Ketua KPU Bojonegoro, Fatkhur Rohman, menyatakan pihaknya terbuka terhadap semua keberatan dan siap membuka data C hasil jika ada ketidaksesuaian. Namun, Fatkhur tidak menyebutkan secara detail berapa total data C yang telah dibuka dan di mana saja lokasinya.
"Masih normatif, dari total 4.278 yang dibuka termasuk sedikit," kata Fatkhur.
Temuan ini terungkap saat rapat pleno rekapitulasi suara yang berlangsung sejak 26 Februari hingga 1 Maret 2024. Perbedaan data terlihat saat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membacakan hasil perolehan suara, di mana data D hasil di tingkat kecamatan tidak sama atau lebih besar dari data C hasil di tingkat TPS.
Ketua Bawaslu Bojonegoro, Handoko Sosro Hadi Wijoyo, mengatakan jumlah temuan ini masih mungkin bertambah karena rekapitulasi tingkat kabupaten belum final. Ia menegaskan bahwa Bawaslu dan para saksi akan terus mengawasi proses rekapitulasi dan menindaklanjuti temuan ini.
"Tahapan rekapitulasi dan terkait dugaan oknum yang menggeser suara itu dua hal yang berbeda, karena tahapan pemilu ini harus tetap berjalan," jelas Handoko.
Baca Juga
Dugaan sementara, pergeseran suara ini dilakukan oleh oknum penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan desa. Hal ini memicu kecurigaan dari para saksi partai politik yang memantau proses rekapitulasi.
Sementara itu, Ketua KPU Bojonegoro, Fatkhur Rohman, menyatakan pihaknya terbuka terhadap semua keberatan dan siap membuka data C hasil jika ada ketidaksesuaian. Namun, Fatkhur tidak menyebutkan secara detail berapa total data C yang telah dibuka dan di mana saja lokasinya.
"Masih normatif, dari total 4.278 yang dibuka termasuk sedikit," kata Fatkhur.
(hri)