Pendampingan Demplot Dorong Kualitas Komoditas Pertanian Unggul

Kamis, 13 Agustus 2020 - 20:03 WIB
loading...
Pendampingan Demplot Dorong Kualitas Komoditas Pertanian Unggul
Pendampingan demplot langsung oleh BBPP Lembang, TTM, penyuluh pertanian, dan counterpart diharapkan bisa menghasilkan produk pertanian yang berkualitas unggul. Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG - Pendampingan demplot pertanian menjadi salah satu kerja sama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Taiwan Technical Mission (TTM) melalui Strengthening Incubator Agribusiness with HRD Project. Total ada 10 titik lokasi pendampingan demplot yang dilakukan seperti di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Karawang.

"Fase kedua kerja sama (2020-2021), fokusnya pada pemasaran produk petani dengan teknologi pascapanen, dilakukan di packing house melalui LAIC. Salah satu kegiatannya adalah pendampingan demplot di lahan petani alumni pelatihan," tutur Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, BBPP Lembang, Hasan Latuconsina kepada SINDOnews, Kamis (13/8/2020). (Baca: Tingkatkan Hasil Pertanian, Program Upsus Pajale Digenjot)

Seperti yang dilakukan belum lama ini di Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, dengan mengunjungi lahan demplot cabai merah. Pendampingan demplot tersebut bahkan dihadiri langsung Leader Taiwan Technical Mission (TTM) di Indonesia, Moh Gwo Jong dan Specialist, Pan Po Yuan. Turut hadir Counterpart kerja sama yang juga Widyaiswara BBPP Lembang Yeyep Dintan dan Dewi Padmisari.

PPL Pendamping wilayah Arjasari, Agus Sofyan mengatakan, lahan demplot seluas 1.000 meter persegi yang dikelola Kelompok Tani Sukasari, sudah ditanami cabai merah. Sejak menanam hingga berusia 70 hari prosesnya selalu didampingi oleh penyuluh pertanian dan widyaiswara.

Salah seorang anggota kelompok tani Haris (55) berharap, adanya pendampingan demplot bisa menghasilkan kualitas cabai merah yang baik. "Pengennya dari pendampingan langsung ini, hasil panen cabai baik dan harganya bagus. Jadi kami sebagai petani kesejahteraannya naik," kata Haris yang diamini petani lainnya. (Baca: Jawa Barat Akan Kembangkan Teknologi 4.0 di Sektor Pertanian)

Counterpart kerja sama yang juga Widyaiswara BBPP Lembang Yeyep Dintan menambahkan, TTM juga memiliki program bantuan sosial kepada petani melalui program pinjaman saprodi. Nantinya hasil penjualan sayuran sekitar 90% akan disumbangkan ke beberapa tempat, seperti pesantren Al-Huda, Kecamatan Arjasari, dan panti asuhan lainnya. "Itu sebagai bentuk kepedulian bagi mereka yang terdampak COVID-19," imbuhnya.

Kerja sama BBPP Lembang dan TTM sudah dilakukan sejak tahun 2015 dalam bentuk pelatihan berbasis outcome. Selama pelatihan dari 2017-2019 telah mencetak 1.890 petani yang siap menciptakan komoditas pertanian unggul. Kerja sama juga mencakup pembangunan sarana prasarana penunjang yaitu 1 buah packing house dan 4 buah green house modern.

(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3994 seconds (0.1#10.140)