Frustasi Bisnis Percetakannya Sepi, Warga Mojokerto Gantung Diri

Senin, 09 Juli 2018 - 16:05 WIB
Frustasi Bisnis Percetakannya Sepi, Warga Mojokerto Gantung Diri
Frustasi Bisnis Percetakannya Sepi, Warga Mojokerto Gantung Diri
A A A
MOJOKERTO - Frustasi dengan usaha percetakannya yang sedang sepi, Nyuwito Heri Widodo nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di tempat usahanya.

Warga Perumahan Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto itu ditemukan dalam kondisi menggantung dengan seutas tali tampar di lehernya, Senin (9/7/2018) siang.

Jenazah Heri ditemukan tergantung di salah satu tembok percetakan yang ia sewa di Perum Wikarsa Jalan Rajasa Negara Gang III, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Saat ditemukan warga, di leher korban terdapat tali tampar berwarna biru yang masih menjerat. Aksi bunuh diri inipun langsung ditangani polisi dengan mengevakuasi korban dan mengirimnya ke rumah sakit.

Sucahyono, salah satu tetangga korban mengatakan, di tempat usahanya yang disewa ini, korban menjalankan usaha percetakan skala kecil bersama adik korban. Namun belakangan, korban kerap mengeluhkan usahanya yang sedang lesu. "Lama percetakannya sepi. Itu yang dikeluhkan Pak Heri. Dan dia memang terlihat murung dengan usahanya yang lesu ini," ungkap Sucahyono.

Sucahyono yang ikut melihat langsung kondisi korban menduga, aksi bunuh diri yang dilakukan Heri lantaran bingung dengan usahanya yang sepi akhir-akhir ini. Karena menurutnya, berulangkali Heri mengeluhkan kondisi ini kepadanya, dan beberapa tetangga rumah sewa korban lainnya. "Kemungkinannya begitu (karena percetakan sepi)," tukasnya.

Kanit Reskrim Polsek Puri, Polres Mojokerto, Aiptu Sultono mengatakan, dari identifikasi sementara, diduga korban tewas lantaran bunuh diri. Polisi tak menemukan adanya luka atau bekas penganiayaan.

"Untuk memastikan, kita tunggu hasil visum dari RSUD dr Soekandar Mojosari. Kita amankan beberapa benda milik korban, selain surat-surat, juga handphone milik korban. Selain menggunakan tampar, ada tumpukan kertas di bawah tubuh korban yang diduga dipakai untuk pijakan," terang Sultono.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6252 seconds (0.1#10.140)