Perampok Bersenpi Satroni Minimarket Indramayu, Gasak Uang Tunai dan Puluhan Bungkus Rokok
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Perampok bersenjata api (senpi) menyatroni minimarket di Desa Gabus Kulon, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024) pukul 19.05 WIB. Perampok yang beraksi seorang diri ini menggasak uang tunai jutaan rupiah dan puluhan bungkus rokok.
Berdasarkan pantauan CCTV, pelaku yang menggunakan helm dan penutup muka itu menodongkan senjata api ke arah karyawan minimarket . Kemudian menggasak puluhan bungkus rokok berbagai merek dan sejumlah uang tunai.
“Saya kira orang itu mau belanja, dan kaget kalau bawa pistol. Saya di situ sempat bengong, dan belum sadar kalau itu aksi perampokan, saya kira orang itu becanda," ujar Windari karyawan minimarket, Minggu (11/2/2024).
Windari mengaku diancam oleh pelaku yang beraksi seorang diri. Dia beserta 4 orang karyawan lainnya baru menyadari aksi perampokan itu saat pelaku menodongkan pistol dan menyuruhnya tiarap.
Karyawan yang saat itu dalam kondisi ketakutan pun akhirnya mencoba menuruti permintaan pelaku. “Dia menyuruh kita (pegawai) diam semua, waktu itu kita berlima. Kemudian menyuruh tiarap sambil nodongin pistol," kata Windari.
Kapolsek Gabus Wetan AKP Agus Kristiana membenarkan peristiwa perampokan yang diduga menggunakan senjata api tersebut.
“Benar, telah terjadi pencurian dengan kekerasan di salah satu minimarket, yang dilakukan oleh pelaku diduga menggunakan senjata api,” terangnya, saat mengecek ke lokasi kejadian.
Agus menuturkan, pelaku menggasak puluhan bungkus rokok berbagai merek, uang tunai, dan uang elektronik yang diisi melalui aplikasi. “Yang diambil berupa top up ovo senilai Rp500.000, uang tunai di laci kasir Rp1.883.000, dan 39 bungkus rokok berbagai merek. Total kerugian Rp3.888.000," tutur Kapolsek.
Dari hasil penyelidikan sementara, Agus menjelaskan, pelaku hanya satu orang dengan menggunakan helm dan tutup muka saat melakukan aksinya. “Pelaku dan senjata yang digunakan pelaku masih dilakukan penyelidikan," jelasnya.
Agus menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam aksi perampokan tersebut, pelaku hanya menodongkan senjata yang dibawanya. “Pelaku hanya menodongkan senjata saja, tidak ada letupan dari senjata itu dan tidak ada penganiayaan," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan CCTV, pelaku yang menggunakan helm dan penutup muka itu menodongkan senjata api ke arah karyawan minimarket . Kemudian menggasak puluhan bungkus rokok berbagai merek dan sejumlah uang tunai.
“Saya kira orang itu mau belanja, dan kaget kalau bawa pistol. Saya di situ sempat bengong, dan belum sadar kalau itu aksi perampokan, saya kira orang itu becanda," ujar Windari karyawan minimarket, Minggu (11/2/2024).
Windari mengaku diancam oleh pelaku yang beraksi seorang diri. Dia beserta 4 orang karyawan lainnya baru menyadari aksi perampokan itu saat pelaku menodongkan pistol dan menyuruhnya tiarap.
Karyawan yang saat itu dalam kondisi ketakutan pun akhirnya mencoba menuruti permintaan pelaku. “Dia menyuruh kita (pegawai) diam semua, waktu itu kita berlima. Kemudian menyuruh tiarap sambil nodongin pistol," kata Windari.
Kapolsek Gabus Wetan AKP Agus Kristiana membenarkan peristiwa perampokan yang diduga menggunakan senjata api tersebut.
“Benar, telah terjadi pencurian dengan kekerasan di salah satu minimarket, yang dilakukan oleh pelaku diduga menggunakan senjata api,” terangnya, saat mengecek ke lokasi kejadian.
Agus menuturkan, pelaku menggasak puluhan bungkus rokok berbagai merek, uang tunai, dan uang elektronik yang diisi melalui aplikasi. “Yang diambil berupa top up ovo senilai Rp500.000, uang tunai di laci kasir Rp1.883.000, dan 39 bungkus rokok berbagai merek. Total kerugian Rp3.888.000," tutur Kapolsek.
Dari hasil penyelidikan sementara, Agus menjelaskan, pelaku hanya satu orang dengan menggunakan helm dan tutup muka saat melakukan aksinya. “Pelaku dan senjata yang digunakan pelaku masih dilakukan penyelidikan," jelasnya.
Agus menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam aksi perampokan tersebut, pelaku hanya menodongkan senjata yang dibawanya. “Pelaku hanya menodongkan senjata saja, tidak ada letupan dari senjata itu dan tidak ada penganiayaan," ungkapnya.
(wib)