Syukuran Desa Pansor Definitif Dihadiri Bupati Lombok Utara dan Komisi I DPRD Badung
loading...
A
A
A
KAYAGAN - Bentuk rasa syukur masyarakat atas definitifnya Desa Persiapan Pansor menjadi Desa Pansor dirayakan dengan menghelat selamatan atau syukuran yang digagas oleh Pemdes dan masyarakat desa setempat.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar, Wakil Ketua I DPRD KLU H. Burhan M. Nur, beserta sejumlah anggota DPRD KLU, para Asisten, Kepala OPD, Camat Kayangan, dan sejumlah kepala Desa, Senin (10/8/2020).
Tak hanya itu, syukuran ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Badung I Wayan Regep, beserta segenap anggotanya. Kehadiran anggota dewan dari Provinsi Bali yang sebelum Indonesia merdeka bersama NTB dan NTT dikenal dengan nama Sunda Kecil ini ternyata paling menarik perhatian masyarakat, lantaran ikut serta menyaksikan kemeriahan dan antusiasme masyarakat dalam menyambut definitifnya Desa setempat.
Bupati H. Najmul Akyar menyampaikan hari ini (kemarin-red) adalah hari bersejarah bagi Pemda KLU, Pemdes dan masyarakat Desa Pansor. Pasalnya syukuran resmi definitifnya desa setempat dihadiri langsung oleh Ketua dan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Badung Provinsi Bali.
Disampaikan Najmul, secara kebetulan kunjungan kerja mereka ke KLU berkaitan dengan pemerintahan desa untuk melihat ikhtiar dan langkah-kangkah yang diupayakan segenap stakeholder mulai pemerintah daerah hingga pemerintah desa beserta sejumlah elemen yang terkait terhadap proses terbentuknya desa definitif di KLU. Sebagaimana diketahui bersama, lanjut bupati, hanya sepuluh Desa di KLU dari ribuan Desa yang didefinitifkan oleh Kemendagri tahun 2020.
"Tentu sekali perjuangan tak terhenti kita lakukan meskipun kita dilanda bencana alam gempa dan bencana non alam Covid-19 tahun ini. Hal ini memang patut kita syukuri bersama," imbuhnya.
Menurut bupati, tujuan pemekaran Desa untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan pemerintah kepada masyarakat agar lebih cepat sehingga masyarakat bisa langsung menikmati produk pemerintahnya. Selain itu, sebelumnya Desa Persiapan Pansor dan Santong mulia hanya menerima 15 persen ADD, lantaran terbagi ke dalam tiga wilayah yaitu Sesait, Santong Mulia dan Pansor.
Tahun berikutnya, hak mendapat ADD akan diberikan secara penuh. Tentu Kepala Desa saat ini ataupun siapa pun yang diamanahkan nantinya menjadi kepala Desa, maka tugasnya sebagai pelayan masyarakat Pansor.
Oleh karena itu, mesti diikhtiarkan sebaik-baiknya guna kemajuan masyarakat. Apalagi di Pansor jalan sudah bagus, fasilitas juga mendukung. Ia berjanji ke depan, pemda akan terus melengkapi fasilitas yang dibutuhkan seperti ambulans Desa dan Postu.
Bupati melihat Desa Pansor cukup jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Hal itu ke depannya tentu akan menjadi prioritas pemerintah daerah. "Kemajuan suatu desa menjadi akumulasi kemajuan suatu kabupaten. Kepala Desa harus inovatif dan memiliki banyak inovasi dalam membangun desanya masing-masing," terang Najmul.
Dalam pada itu, Ketua Komisi I DPRD Badung I Wayan Regep, SH menyampaikan suatu kembanggaan bagi pihaknya dari Badung untuk kunjungan kerja sekaligus belajar proses pemekaran Desa di KLU seraya berterima kasih dapat langsung menyaksikan syukuran masyarakat atas definitifnya Desa Pansor.
Dikatakan Regeb, pemekaran Desa dapat diusulkan berawal dari aspirasi masyarakat. Suatu bentuk komunikasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan DPRD. Ketua Komisi I DPRD Badung itu melihat Lombok Utara luar biasa diprediksi bisa-bisa mengalahkan Bali kedepannya. Pasalnya KLU memiliki sektor pariwisata yang unggul dan primadona khususnya di tiga Gili yang dikatakannya mengalami perkembangan pesat.
Sementara Penjabat Kepala Desa Pansor Kayadin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Pemda KLU yang telah konsisten berjuang mengawal aspirasi dan keinginan masyarakat setempat, sehingga pemekaran Desa Pansor sampai sah definitif menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Semoga usaha dan ikhtiar bapak bupati dan jajaran pemda KLU selama ini dapat memberikan kemajuan Pansor kedepan. Desa Pansor ini adalah desa baru, tentu masih membutuhkan banyak masukan, binaan, dan bimbingan guna pwmbangunan lebih maju ke depannya," tandas Kayadin.
Perayaan definitifnya masing-masing Desa pemekaran di KLU tampak dari antusiasme masyarakat dalam acara syukuran yang diselenggarakan lakukan. Antusiasme itu bisa dilihat di setiap Desa, misalnya Desa Santong Mulia dengan Parade Dulang Sajinya, Desa Menggala Dengan Parade Dulang disertai mengarak Bupati dari Pendopo hingga di halaman kantor desa setempat.
Dari 10 Desa definitif sembilan Desa di antaranya telah menggelar syukuran, seperti Desa Sama Guna, Andalan, Batu Rakit, Gunjan Asri, Selelos, Santong Mulia, Menggala, Rempek Darussalam dan Desa Pansor. Hanya Desa Segara Katon di Kecamatan Gangga yang belum merayakan peresmian definitifnya.
Acara peresmian, ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati dilanjutkan dengan penyerahan prasasti dan foto bersama. (sid)
Acara ini dihadiri oleh Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar, Wakil Ketua I DPRD KLU H. Burhan M. Nur, beserta sejumlah anggota DPRD KLU, para Asisten, Kepala OPD, Camat Kayangan, dan sejumlah kepala Desa, Senin (10/8/2020).
Tak hanya itu, syukuran ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Badung I Wayan Regep, beserta segenap anggotanya. Kehadiran anggota dewan dari Provinsi Bali yang sebelum Indonesia merdeka bersama NTB dan NTT dikenal dengan nama Sunda Kecil ini ternyata paling menarik perhatian masyarakat, lantaran ikut serta menyaksikan kemeriahan dan antusiasme masyarakat dalam menyambut definitifnya Desa setempat.
Bupati H. Najmul Akyar menyampaikan hari ini (kemarin-red) adalah hari bersejarah bagi Pemda KLU, Pemdes dan masyarakat Desa Pansor. Pasalnya syukuran resmi definitifnya desa setempat dihadiri langsung oleh Ketua dan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Badung Provinsi Bali.
Disampaikan Najmul, secara kebetulan kunjungan kerja mereka ke KLU berkaitan dengan pemerintahan desa untuk melihat ikhtiar dan langkah-kangkah yang diupayakan segenap stakeholder mulai pemerintah daerah hingga pemerintah desa beserta sejumlah elemen yang terkait terhadap proses terbentuknya desa definitif di KLU. Sebagaimana diketahui bersama, lanjut bupati, hanya sepuluh Desa di KLU dari ribuan Desa yang didefinitifkan oleh Kemendagri tahun 2020.
"Tentu sekali perjuangan tak terhenti kita lakukan meskipun kita dilanda bencana alam gempa dan bencana non alam Covid-19 tahun ini. Hal ini memang patut kita syukuri bersama," imbuhnya.
Menurut bupati, tujuan pemekaran Desa untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan pemerintah kepada masyarakat agar lebih cepat sehingga masyarakat bisa langsung menikmati produk pemerintahnya. Selain itu, sebelumnya Desa Persiapan Pansor dan Santong mulia hanya menerima 15 persen ADD, lantaran terbagi ke dalam tiga wilayah yaitu Sesait, Santong Mulia dan Pansor.
Tahun berikutnya, hak mendapat ADD akan diberikan secara penuh. Tentu Kepala Desa saat ini ataupun siapa pun yang diamanahkan nantinya menjadi kepala Desa, maka tugasnya sebagai pelayan masyarakat Pansor.
Oleh karena itu, mesti diikhtiarkan sebaik-baiknya guna kemajuan masyarakat. Apalagi di Pansor jalan sudah bagus, fasilitas juga mendukung. Ia berjanji ke depan, pemda akan terus melengkapi fasilitas yang dibutuhkan seperti ambulans Desa dan Postu.
Bupati melihat Desa Pansor cukup jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Hal itu ke depannya tentu akan menjadi prioritas pemerintah daerah. "Kemajuan suatu desa menjadi akumulasi kemajuan suatu kabupaten. Kepala Desa harus inovatif dan memiliki banyak inovasi dalam membangun desanya masing-masing," terang Najmul.
Dalam pada itu, Ketua Komisi I DPRD Badung I Wayan Regep, SH menyampaikan suatu kembanggaan bagi pihaknya dari Badung untuk kunjungan kerja sekaligus belajar proses pemekaran Desa di KLU seraya berterima kasih dapat langsung menyaksikan syukuran masyarakat atas definitifnya Desa Pansor.
Dikatakan Regeb, pemekaran Desa dapat diusulkan berawal dari aspirasi masyarakat. Suatu bentuk komunikasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan DPRD. Ketua Komisi I DPRD Badung itu melihat Lombok Utara luar biasa diprediksi bisa-bisa mengalahkan Bali kedepannya. Pasalnya KLU memiliki sektor pariwisata yang unggul dan primadona khususnya di tiga Gili yang dikatakannya mengalami perkembangan pesat.
Sementara Penjabat Kepala Desa Pansor Kayadin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Pemda KLU yang telah konsisten berjuang mengawal aspirasi dan keinginan masyarakat setempat, sehingga pemekaran Desa Pansor sampai sah definitif menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Semoga usaha dan ikhtiar bapak bupati dan jajaran pemda KLU selama ini dapat memberikan kemajuan Pansor kedepan. Desa Pansor ini adalah desa baru, tentu masih membutuhkan banyak masukan, binaan, dan bimbingan guna pwmbangunan lebih maju ke depannya," tandas Kayadin.
Perayaan definitifnya masing-masing Desa pemekaran di KLU tampak dari antusiasme masyarakat dalam acara syukuran yang diselenggarakan lakukan. Antusiasme itu bisa dilihat di setiap Desa, misalnya Desa Santong Mulia dengan Parade Dulang Sajinya, Desa Menggala Dengan Parade Dulang disertai mengarak Bupati dari Pendopo hingga di halaman kantor desa setempat.
Dari 10 Desa definitif sembilan Desa di antaranya telah menggelar syukuran, seperti Desa Sama Guna, Andalan, Batu Rakit, Gunjan Asri, Selelos, Santong Mulia, Menggala, Rempek Darussalam dan Desa Pansor. Hanya Desa Segara Katon di Kecamatan Gangga yang belum merayakan peresmian definitifnya.
Acara peresmian, ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati dilanjutkan dengan penyerahan prasasti dan foto bersama. (sid)
(alf)