Dana Pengembangan Bandara Sultan M Kaharudin Ditarik Lagi untuk Tangani COVID-19
loading...
A
A
A
SUMBAWA - Bandar Udara (Bandara) Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Nusa Tenggara Barat , menuai kendala pada peningkatan dan pengembangan fasilitas dan sarana akibat adanya COVID-19.
Kepala Bandara M Kaharuddin Sumbawa, Sutarmin mengakui hal itu. Dia mengatakan, seluruh anggaran yang telah dianggarkan tahun 2020 telah ditarik kembali oleh pemerintah pusat guna penanganan virus Corona yang mewabah.
"Dana pengembangan Bandara di Sumbawa telah ditarik kembali oleh pemerintah pusat untuk penanganan COVID-19. Dengan ditariknya anggaran itu, tahun 2020 ini tidak peningkatan maupun pengembangan untuk Bandara Sultan M Kaharuddin Sumbawa," kata Sutarmin, Selasa (11/08/2020). (Putin: Rusia Negara Pertama di Dunia yang Setujui Vaksin Covid-19)
Saat ini Bandara Sumbawa masih membutuhkan pelapisan dan pengerasan apron guna peningkatan PCN serta pelebaran taxi menuju apron. Hal ini pun bertujuan agar fasilitas Bandara setempat terlihat memadai dan dapat didarati pula oleh pesawat yang lebih besar.
"Saat ini hanya ada satu maskapai komersil yakni Wing's Air dan flight school yang mendarat. Kalau Wings dengan kapasitas penumpang 72 orang, setiap hari beroperasi dengan rute Sumbawa-Mataram dan Mataram-Sumbawa sangat lancar," tuturnya
Meski anggaran ditarik oleh pemerintah pusat, namun Sutarmin mengakui tidak memiliki kendala dalam segi pelayanan. Bahkan anggaran sedikit, dapat ditata semaksimal mungkin untuk kebutuhan yang dinilai sangat urgen.
Sementara itu, sebagai mutu peningkatan dan perluasan wilayah bandara, tahun 2019 Bandara M Kaharuddin Sumbawa memperpanjang areal landasan 150 meter, dari awalnya 1.650 meter menjadi 1.800 meter.
Selain itu, sejumlah penataan dalam area kawasan telah dilakukan, seperti terminal penumpang dan tempat parkir yang semula didalam bandara dan kini di area eks rumah dinas yang telah digusur. (BACA JUGA: Liverpool Resmi Rekrut Tsimikas, Posisi Robertson Ngeri-ngeri Sedap)
"Tentunya dengan adanya penataan seperti ini, para penumpang pesawat dan pengunjung akan merasa nyaman. Dan kami berharap, kedepannya pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, bisa memperhatikan Bandara Sultan M Kaharuddin secara khusus sehingga seluruh maskapai bisa tertarik menerbangkan pesawatnya mendarat di sumbawa. Untuk itu, dengan luas 56 hektare kami masih membutuhkan penataan fasilitas dan sarana penunjang," pungkasnya.
Kepala Bandara M Kaharuddin Sumbawa, Sutarmin mengakui hal itu. Dia mengatakan, seluruh anggaran yang telah dianggarkan tahun 2020 telah ditarik kembali oleh pemerintah pusat guna penanganan virus Corona yang mewabah.
"Dana pengembangan Bandara di Sumbawa telah ditarik kembali oleh pemerintah pusat untuk penanganan COVID-19. Dengan ditariknya anggaran itu, tahun 2020 ini tidak peningkatan maupun pengembangan untuk Bandara Sultan M Kaharuddin Sumbawa," kata Sutarmin, Selasa (11/08/2020). (Putin: Rusia Negara Pertama di Dunia yang Setujui Vaksin Covid-19)
Saat ini Bandara Sumbawa masih membutuhkan pelapisan dan pengerasan apron guna peningkatan PCN serta pelebaran taxi menuju apron. Hal ini pun bertujuan agar fasilitas Bandara setempat terlihat memadai dan dapat didarati pula oleh pesawat yang lebih besar.
"Saat ini hanya ada satu maskapai komersil yakni Wing's Air dan flight school yang mendarat. Kalau Wings dengan kapasitas penumpang 72 orang, setiap hari beroperasi dengan rute Sumbawa-Mataram dan Mataram-Sumbawa sangat lancar," tuturnya
Meski anggaran ditarik oleh pemerintah pusat, namun Sutarmin mengakui tidak memiliki kendala dalam segi pelayanan. Bahkan anggaran sedikit, dapat ditata semaksimal mungkin untuk kebutuhan yang dinilai sangat urgen.
Sementara itu, sebagai mutu peningkatan dan perluasan wilayah bandara, tahun 2019 Bandara M Kaharuddin Sumbawa memperpanjang areal landasan 150 meter, dari awalnya 1.650 meter menjadi 1.800 meter.
Selain itu, sejumlah penataan dalam area kawasan telah dilakukan, seperti terminal penumpang dan tempat parkir yang semula didalam bandara dan kini di area eks rumah dinas yang telah digusur. (BACA JUGA: Liverpool Resmi Rekrut Tsimikas, Posisi Robertson Ngeri-ngeri Sedap)
"Tentunya dengan adanya penataan seperti ini, para penumpang pesawat dan pengunjung akan merasa nyaman. Dan kami berharap, kedepannya pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, bisa memperhatikan Bandara Sultan M Kaharuddin secara khusus sehingga seluruh maskapai bisa tertarik menerbangkan pesawatnya mendarat di sumbawa. Untuk itu, dengan luas 56 hektare kami masih membutuhkan penataan fasilitas dan sarana penunjang," pungkasnya.
(vit)