Ganjar-Mahfud Soroti Petani dan Nelayan Terlilit Utang, Nilainya Rp800 Miliar

Senin, 15 Januari 2024 - 13:49 WIB
loading...
A A A
”Bicara soal pangan ini hidup dan matinya bangsa, karena orang-orang kota bersandar kepada para petani,” ungkapnya.

Selain itu, sektor lain, dalam membuat sebuah kebijakan pemerintah, potensi masyarakat harus mendapat kebijakan afirmasi.

Sehingga bisa lebih mengembangkan potensi lokal. Seperti misalnya, dia mencontohkan, soal potensi masyarakat Glagahwangi yang banyak membuat kerajinan anyaman bambu. Namun, sejauh ini belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah.

”Keterampilan masyarakat ini juga perlu ada kebijakan afirmasi untuk mengembangkan potensi lokal masing-masing. Seperti di Desa Glagahwangi, masyarakat banyak memproduksi anyaman bambu,” tegasnya.

Proses dialog TPN Ganjar Mahfud dengan para petani berjalan antusias. Para petani menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi selama ini. Seperti yang diungkapkan seorang petani desa setempat, Yanto. Mahalnya pupuk sering terjadi saat dibutuhkan.

“Kalau (pupuk) subsidi biasanya sekitar Rp160 ribu, tapi diluar subsidi bisa tembus Rp300 ribu. Karena petani butuh jadi berapa pun harganya kalau ada (pupuknya) ya dibeli. Ini sangat memberatkan petani,” ujarnya.

Sebelum berdialog dengan para petani, Relawan Generasi Merdeka juga membagikan sejumlah alat peraga kampanye kepada masyarakat setempat. Termasuk memberikan sosialisasi beberapa program unggulan Ganjar Mahfud.
(ams)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2846 seconds (0.1#10.140)