5 Fakta Pembantaian Gajah Rahman Berusia 46 Tahun Oleh Pemburu Liar di Taman Nasional Tesso Nilo
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Perburuan satwa langka gajah Sumatera di Riau terus marak terjadi. Kini yang menjadi sasaran pemburu adalah gajah penghuni Taman Nasional Tesso Nilo Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.
Gajah yang dibantai oleh para pemburu liar adalah Rahman, gajah jantan berusia 46 tahun.
Memilukannya, gading gajah yang berukuran cukup panjang diambil oleh para pemburu dan gajah dibiarkan sekarat hingga akhirnya mati.
Namun pemburu hanya berhasil mengambil satu gadingnya saja. Belakangan karena kondisi luka dalam semakin parah, sehingga Rahman tidak tertolong hingga akhirnya mati.
Saat jelang kematian, Rahman ditemukan kritis saat ditambatkan di hutan dekat Camp Elephants Flying Squad SPTN. Rahman ditemukan oleh pawangnya sudah dalam kondisi tidak berdaya akibat diracun pemburu. Rahman akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Saat gajah ditambatkan dan ditinggal sementara oleh Jumadi, waktu yang singkat itulah yang dimanfaatkan pemburu membunuh gajah tersebut. Pemburu pun mengambil yang menjadi sasarannya.
Gajah Rahman dibawa ke Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo untuk dilatih sebagai garda terdepan memitigasi konflik satwa di Taman Nasional Tesso Nilo.
Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi sembilan ekor.
Gajah yang dibantai oleh para pemburu liar adalah Rahman, gajah jantan berusia 46 tahun.
Memilukannya, gading gajah yang berukuran cukup panjang diambil oleh para pemburu dan gajah dibiarkan sekarat hingga akhirnya mati.
Berikut fakta fakta pembantaian Gajah Rahman:
1. Gading Hilang
Gajah Rahman ditemukan tergelak di hutan Taman Nasional Tesso Nilo pada Rabu, 10 Januari 2024. Hewan langka ini ditemukan dengan kondisi sekarat. Diketahui ternyata satu gading Rahman telah hilang yang trenyata sudah dipotong oleh pemburu.2. Diracun oleh Pemburu
Diketahui ternyata pemburu telah meracun gajah Rahman. Setelah Rahman tidak berdaya saat pemburu memotong gadingnya.Namun pemburu hanya berhasil mengambil satu gadingnya saja. Belakangan karena kondisi luka dalam semakin parah, sehingga Rahman tidak tertolong hingga akhirnya mati.
3. Selalu Dijaga Pawang
Rahman merupakan seokor gajah latih. Dia merupakan penghuni Camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga TNTN. Saban hari dia selalu dijaga oleh pawangnya (mahout). Hari-harinya gajah Rahman dia bersama pawangnya bernama Jumadi.Saat jelang kematian, Rahman ditemukan kritis saat ditambatkan di hutan dekat Camp Elephants Flying Squad SPTN. Rahman ditemukan oleh pawangnya sudah dalam kondisi tidak berdaya akibat diracun pemburu. Rahman akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Saat gajah ditambatkan dan ditinggal sementara oleh Jumadi, waktu yang singkat itulah yang dimanfaatkan pemburu membunuh gajah tersebut. Pemburu pun mengambil yang menjadi sasarannya.
4. Gajah Terdepan Penengah Konflik
Gajah Rahman merupakan merupakan seekor Gajah Sumatera yang ditemukan di Pulau Gadang pada pada tahun 1995 silam.Gajah Rahman dibawa ke Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo untuk dilatih sebagai garda terdepan memitigasi konflik satwa di Taman Nasional Tesso Nilo.
5. Gajah Binaan Tesso Nilo
Kematian Gajah Rahman menjadi pukulan berat dan kesedihan mendalam bagi Taman Nasional Tesso Nilo. Ini karena salah satu ujung tombak dalam penanganan konflik di Taman Nasional Tesso NiloDengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi sembilan ekor.
(shf)