Lihat Kesenian Jathilan di Gunungkidul, Alam Ganjar: Ada Optimisme Kolaborasi Lintas Generasi

Kamis, 11 Januari 2024 - 09:57 WIB
loading...
Lihat Kesenian Jathilan di Gunungkidul, Alam Ganjar: Ada Optimisme Kolaborasi Lintas Generasi
Muhammad Zinedine Alam Ganjar berkesempatan berkunjung ke lokasi kesenian Jathilan, Gunungkidul. Foto/Erfan Erlin/MPI
A A A
GUNUNGKIDUL - Muhammad Zinedine Alam Ganjar berkesempatan berkunjung ke Gunungkidul. Putera calon presiden yang diusung oleh Partai Perindo, Ganjar Pranowo ini menyapa anak muda di Taman Kuliner Wonosari.

Setelah itu, Alam Ganjar bersama dengan rombongan memilih menginap di rumah penduduk di Kalurahan Wiladeg Kapanewon (Kecamatan) Karangmojo Gunungkidul. Tak hanya menginap, Alam Ganjar juga menyaksikan latihan kesenian Jatilan di wilayah tersebut.

Kamis (11/1/2024) dia kemudian bersama beberapa warga beraktivitas pagi. Mereka berkeliling ke kawasan tersebut dengan berjalan kaki. Kali ini mereka mengunjungi sumber mata air Umbul Banteng yang bakal menjadi pusat kegiatan di Kalurahan Wiladeg.

Alam mengatakan dirinya memang sangat tertarik untuk berkunjung ke Gunungkidul. Selain pariwisatanya yang berkembang pesat ternyata di Gunungkidul banyak unsur budaya dan kesenian yang bisa menjadi potensi. Dan menariknya dalam kesenian seperti jatilan ternyata dilakukan oleh lintas generasi.



"Itu menjadi suatu optimisme bagaimana ada kolaborasi lintas generasi yang mana reog itu bisa bersinergi satu sama lain," tutur dia.

Dia menambahkan, keterlibatan anak muda dalam pelestarian budaya tersebut memang menjadi optimisme tersebut. Karena anak muda tersebut selanjutnya itu akan menjadi motor untuk spirit atau penyemangat pelaku budaya.

bahkan menurutnya jika misalkan beberapa pihak dalam "menginvestasi" lebih banyak dalam kesenian dan budaya maka harus menyasar ke anak muda lagi. Dan jika memang sulit atau mungkin sangat sulit maka sebaiknya harus berkompromi dan juga harus adaptasi terhadap perkembangan zaman.

"Bagaimana bisa menormalisasi atau modernisasi budaya itu sendiri. Artinya tidak kaku dengan pakem," tambahnya.

Seperti contohnya ketika dirinya di Bandung di Sawung Ujo. Akan mengaku cukup tertarik bagaimana mereka itu bisa mengkombinasikan kebudayaan Angklung kemudian menggunakan dengan genre anak muda.

"Itu sangat atraktif menurut saya. Harusnya seperti itu," kata dia.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7621 seconds (0.1#10.140)