KNKT Investigasi Tragedi Tabrakan Kereta Api di Cicalengka: Cari Data dan Black Box
loading...
A
A
A
BANDUNG - Penyebab terjadinya tabrakan kereta yang melibatkan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di Lintasan Petak Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung pada Jumat (5/1) masih dalam investigasi.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan proses investigasi baru akan dilakukan hari ini dengan melakukan wawancara kepada petugas-petugas yang terkait dalam peristiwa ini.
”Hari ini akan melakukan wawancara dengan petugas-petugas terkait, karena kemarin kita fokus kepada masalah penanganan korban dulu,” ujar Soerjanto di kantor UPT Resor Jalan Rel 2.9 Cicalengka Bandung, Sabtu (6/1/2024).
Soerjanto menjelaskan, investigasi yang dilakukan hari ini dimulai dengan interview kepada para petugasnya dan mengambil semua data yang ada di Stasiun Cicalengka maupun Stasiun Haurpugur dan dilakukan hingga hari Senin 8 Januari 2024.
”Iya, pertama kita lagi mau mewawancara, apa yang mereka rasakan dan alami, nanti kita akan cocokkan dengan data loger yang kita baca di Stasiun Haurpugur dan kalaupun di Cicalengka maka kita akan periksa di kedua keterangan itu, kita cari penyebab pastinya,” katanya.
Selain itu, para petugas pelayanan juga akan diwawancarai terkait bagaimana translate-an setelah diunduh dari data loger. ”Itu akan kami minta juga seperti apa pembacaannya, seputar proses aja. Jadi masih collecting, masih mengumpulkan semua data-data,” jelasnya.
Selain itu, Soerjanto menyebut dalam investigasi kali ini, dirinya belum bisa menyimpulkan berapa lama waktu dalam mengungkap tragedi ini. Selain mewawancarai petugas, pihaknya juga akan menggali informasi seperti penerbangan dengan mencari dari data Black Boxnya.
Soerjanto menyebut, terkait black box ini pihaknya terus berusaha untuk mengambil dari lokomotif. Karena lokomotif sendiri dalam keadaan rusak sehingga hal tersebut sedikit mengganggu dalam investigasinya.
Selain itu, jika memang hari ini data dari black box bisa diambil, pihaknya akan langsung melakukan investigasi langsung. ”Jika hari ini bisa di ambil, otomatis kita bisa download terus nanti kita minta penjelasan dari KAI atau dari LAN,” ungkapnya.
Soerjanto menjelaskan, ketika semua data sudah bisa diperoleh, pihaknya menyimpulkan baru bisa memberikan report hasil investigasinya dalam waktu 3 bulan. ”Baru akan mulai hari ini, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir,” jelasnya.
Untuk tingkat kesulitan sendiri kata dia belum bisa dipastikan, lantaran kereta api harus menyesuaikan dengan black box nya. ”Kadang lebih rumit dan kadang lebih mudah. Jadi, kalau kereta tergantung lokomotifnya, kalau lokomotif yang 201 hanya dipasang GPS,” pungkasnya.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan proses investigasi baru akan dilakukan hari ini dengan melakukan wawancara kepada petugas-petugas yang terkait dalam peristiwa ini.
”Hari ini akan melakukan wawancara dengan petugas-petugas terkait, karena kemarin kita fokus kepada masalah penanganan korban dulu,” ujar Soerjanto di kantor UPT Resor Jalan Rel 2.9 Cicalengka Bandung, Sabtu (6/1/2024).
Baca Juga
Soerjanto menjelaskan, investigasi yang dilakukan hari ini dimulai dengan interview kepada para petugasnya dan mengambil semua data yang ada di Stasiun Cicalengka maupun Stasiun Haurpugur dan dilakukan hingga hari Senin 8 Januari 2024.
”Iya, pertama kita lagi mau mewawancara, apa yang mereka rasakan dan alami, nanti kita akan cocokkan dengan data loger yang kita baca di Stasiun Haurpugur dan kalaupun di Cicalengka maka kita akan periksa di kedua keterangan itu, kita cari penyebab pastinya,” katanya.
Selain itu, para petugas pelayanan juga akan diwawancarai terkait bagaimana translate-an setelah diunduh dari data loger. ”Itu akan kami minta juga seperti apa pembacaannya, seputar proses aja. Jadi masih collecting, masih mengumpulkan semua data-data,” jelasnya.
Selain itu, Soerjanto menyebut dalam investigasi kali ini, dirinya belum bisa menyimpulkan berapa lama waktu dalam mengungkap tragedi ini. Selain mewawancarai petugas, pihaknya juga akan menggali informasi seperti penerbangan dengan mencari dari data Black Boxnya.
Soerjanto menyebut, terkait black box ini pihaknya terus berusaha untuk mengambil dari lokomotif. Karena lokomotif sendiri dalam keadaan rusak sehingga hal tersebut sedikit mengganggu dalam investigasinya.
Selain itu, jika memang hari ini data dari black box bisa diambil, pihaknya akan langsung melakukan investigasi langsung. ”Jika hari ini bisa di ambil, otomatis kita bisa download terus nanti kita minta penjelasan dari KAI atau dari LAN,” ungkapnya.
Soerjanto menjelaskan, ketika semua data sudah bisa diperoleh, pihaknya menyimpulkan baru bisa memberikan report hasil investigasinya dalam waktu 3 bulan. ”Baru akan mulai hari ini, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir,” jelasnya.
Untuk tingkat kesulitan sendiri kata dia belum bisa dipastikan, lantaran kereta api harus menyesuaikan dengan black box nya. ”Kadang lebih rumit dan kadang lebih mudah. Jadi, kalau kereta tergantung lokomotifnya, kalau lokomotif yang 201 hanya dipasang GPS,” pungkasnya.
(ams)