BBM Tidak Stabil, Diduga Ada Mafia Minyak di Raja Ampat

Sabtu, 24 Maret 2018 - 19:57 WIB
BBM Tidak Stabil, Diduga Ada Mafia Minyak di Raja Ampat
BBM Tidak Stabil, Diduga Ada Mafia Minyak di Raja Ampat
A A A
RAJA AMPAT - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin kerap terjadi di Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Bukan itu saja, harga BBM subsidi di pasaran pun kerap tak stabil.

Kelangkaan BBM di Waisai ini diduga akibat adanya permainan sejumlah mafia minyak. Mereka kerap melakukan penimbunan minyak dan melakukan spekulasi harga BBM di pulau Bahari tersebut.

Menurut Alberth Rumpaidus, warga Raja Ampat, penampungan BBM ilegal di kawasan Waisai semakin merajalela dilakukan oleh para tengkulak-tengkulak yang kerap disebut mafia minyak. Sejauh ini, kata Alberth, belum ada pihak yang mau peduli.

Penampungan BBM di Raja Ampat dilakukan terang-terangan dari mobil Tangki Pertamina ke beberapa tangki penampungan yang diduga tidak resmi di Waisai.

Dari informasi itu, SINDOnews mencoba menelusuri lokasi penampungan BBM Subsidi di lokasi penampungan yang diduga ilegal tepatnya di Camp Slamet, Waisai, Raja Ampat. Di lokasi itu ditemukan sedang dilakukan penyaluran minyak dari mobil tangki ke tangki penampungan di lokasi tersebut.

Saat dikonfirmasi, petugas mobil tangki mengatakan minyak tersebut adalah milik Haji Syarif, seorang Bintara Polisi di Polres Raja Ampat. Minyak tersebut adalah minyak industri milik Haji Syarif yang ditampung sementara di lokasi tersebut. Dari penelusuran SINDOnews, Haji Syarif merupakan anggota Polres Raja Ampat dan orang terkenal di Waisai yang kerap berbisnis minyak.

"Ini (minyak) punya Haji Syarif yang anggota polisi itu, ini minyak industri,” kata sopir mobil tangki Pertamina di lokasi penimbunan, Sabtu (24/3/2018).

Salah seorang sumber di Polres Raja Ampat saat dikonfirmasi enggan menjelaskan mengenai praktek mafia minyak di Raja Ampat. Dia hanya menyarankan agar SINDOnews menelusuri sendiri penyaluran BBM di Raja Ampat yang diduga banyak ditimbun.

"Abang pasti sudah tau siapa pemilik minyak tersebut. Kami ini dari dulu sudah mau masuk untuk menangkap, namun itu yang punya oknum orang kuat dan bekingannya kuat," kata seorang sumber yang tidak mau namanya dipublikasikan.

Melihat kondisi maraknya penimbunan BBM jenis bensin subsidi di Kota Waisai, Alberth Rumpaidus meminta Kapolda Papua Barat untuk menurunkan tim khusus. Selain itu melakukan razia ke tempat-tempat penampungan BBM ilegal yang akhir-akhir ini semakin menjamur.

Terkait kelangkaan BBM ini, Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BBM BPH Migas) Henry Achmad dalam kunjungannya ke Raja Ampat belum lama ini mengatakan, akan ada penambahan kuota BBM di Papua Barat, khususnya Raja Ampat.

Menurutnya, ini sebagai salah satu output dari kebijakan satu harga BBM Pak Jokowi untuk mendukung pariwisata di kabupaten bahari itu. Menilik beberapa persoalan distribusi BBM di Raja Ampat, Henry menilai distribusi BBM di Raja Ampat telah tersalurkan dan masuk dalam kondisi belum terjadi kelangkaan.

Meski demikian, pihaknya merasa aneh karena berapa kali Pemda Raja Ampat mengirim surat keputusan yang meminta tambahan kuota, karena BBM di Raja Ampat belum normal dan cenderung kurang.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2129 seconds (0.1#10.140)