Pelaku Mutilasi di Malang Tukang Pijat, Kepala Korban Dikubur di Pinggir Sungai

Jum'at, 05 Januari 2024 - 17:34 WIB
loading...
Pelaku Mutilasi di Malang Tukang Pijat, Kepala Korban Dikubur di Pinggir Sungai
Pembunuhan dan mutilasi terjadi di rumah kos kawasan Jalan Raya Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang. Pelakunya penghuni kos yang bekerja sebagai tukang pijat. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Pembunuhan dan mutilasi terjadi di sebuah rumah kos kawasan Jalan Raya Sawojajar, Kelurahan Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Pelakunya pria penghuni kos yang bekerja sebagai tukang pijat.

Subhan, salah seorang tetangga kos tempat kejadian perkara (TKP) menuturkan, ada satu penghuni rumah kos yang sempat dibawa oleh polisi yang berjumlah 7 orang.



Peristiwa pembunuhan dan mutilasi itu terjadi di Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A Nomor 12, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Di mana ada satu orang diduga pelaku pembunuhan bernama Abdul Rahman dibawa oleh petugas kepolisian.



"Kemarin Kamis malam baru dibawa lagi ke Polsek Kedungkandang. Dijemput jam setengah 9 malam ke sini, ada sekitar 7 polisi di sini. Saya lihat, yang malamnya nggak tahu katanya dibawa ke belakang (belakang gang dekat makam)," ucap Subhan, pada Jumat (5/1/2024) sore.

Subhan melihat betul bagaimana Abdul Rahman, yang selama ini tinggal di rumah kos dibawa oleh Kepolisian.



Apalagi rumahnya hanya berjarak kurang lebih 10 meter, dari rumah kos yang dihuni oleh Abdul Rahman dan istrinya.

"Orangnya itu tukang pijat, sehari-hari mijat orang ya di rumah kos itu, jadi buka praktek di sana. Tinggalnya sama istrinya, kalau rumah kos itu miliknya Pak Irianto, warga gang sebelah (gang 15)," ujarnya.

Di sisi lain, Muhamad Irianto pemilik rumah kos masih tak menyangka penghuni kos yang menempati kosnya selama lima tahun itu diduga melakukan tindakan pembunuhan dan mutilasi.

Ia sempat tak percaya ketika didatangi oleh polisi dan menanyakan perihal rumah kos dan sosok penghuni kos bernama Abdul Rahman, pada Kamis malam (4/1/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

"Kemudian pada Jumat dini hari jam 01.30 WIB, ada polisi membangunkan saya di rumah. Kemungkinan saat itu juga Abdul Rahman sudah mengakui perbuatannya, dan langsung menggali kepala dan yang lain katanya dibuang di sungai," ucap Irianto.

Tapi pengakuan Irianto, menyebut ia tak ikut proses penggalian potongan tubuh korbannya. Ia hanya diberi tahu dan menerima kiriman video dari seorang personel Koramil yang dikenalnya, saat mendampingi proses penggalian potongan tubuh bagian kepala korban.

"Saya tidak ikut ke penggalian, tapi ditunjukkan video dari petugas Koramil itu ada kepala. Lokasinya ada di tepi sungai sebelah selatan makam," tuturnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)