Ganjar-Mahfud Jamin Masyarakat Pendidikan Rendah Pasti Kerja
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjamin masyarakat yang berpendidikan rendah tidak akan kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Komitmen tersebut dipastikan setelah mendapat sejumlah keluhan dari masyarakat yang susah mencari peluang kerja dan meningkatkan pendapatan.
Salah satu keluhan disampaikan Joko Sutrino, salah satu pengemudi online di sekitaran Kota Bandung, Jawa Barat. Joko yang memiliki ijazah SMA mengaku telah melakukan semua pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.
Antara lain sebagai buruh bangunan, pengepul barang rongsokan, satpam kantoran, hingga pengemudi online.
"Asalkan saya dapat penghasilan yang halal buat keluarga, itu sudah cukup untuk saya," katanya dalam keterangan tertulis dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Kamis (4/1/2024).
Joko menegaskan, bagi seseorang yang berpendidikan rendah seperti dirinya, kebutuhan utamanya adalah lapangan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dimiliki.
Dia ingin memiliki penghasilan yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, kesempatan itu susah dicari.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengaku banyak mendapatkan keluhan yang sama seperti disampaikan Joko.
"Pak, pendapatan kami rendah, daya beli kami menurun. Pak, lapangan pekerjaannya mana kalau saya mau bekerja. Itu keluhan riil masyarakat saat ini. Perluasan lapangan pekerjaan dan pendidikan vokasi menjadi kebutuhan mendesak," kata Ganjar.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu ada sekitar 138,5 juta pekerja yang senasib seperti Joko. Dari angka itu, sebanyak 60% di antaranya bekerja di lingkungan informal. Sementara itu, 70% pekerja tersebut berpendidikan setingkat SMA, dengan penghasilan Rp2 juta.
Untuk masyarakat yang berpendidikan rendah, vokasi gratis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan para pekerja. Program ini dilakukan dengan menggandeng pelaku industri untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
Balai Pelatihan Kerja (BLK) akan ditingkatkan kualitas dan relevansinya terhadap kebutuhan industri maupun kapasitasnya, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang terampil, terlatih, dan adaptif terhadap teknologi dan inovasi terbaru.
"Pekerja Indonesia kami harapkan segera naik kelas menjadi pekerja unggul kelas dunia, yang bisa memenuhi tuntutan standar pekerjaan di dalam maupun di luar negeri melalui vokasi gratis," katanya.
Ganjar menegaskan, Indonesia memiliki daya tarik investasi yang tinggi karena semua bahan baku sumber daya alam ada di Indonesia, pekerja Indonesia terampil dan beretos kerja tinggi, serta pasar yang besar.
Hal ini menjadi modal utama bagi pemeirntah ke depan untuk menghubungkan antara dunia usaha, industri, dan keterampilan para pekerja.
"Kami sangat paham dengan kondisi Pak Joko dan teman-teman. Tetapi, mereka juga harus punya keinginan kuat untuk berubah, meningkatkan keterampilan sesuai kebutuhan industri dan dunia usaha. Niscaya, dengan kemampuan yang sudah terlatih dengan baik, mereka memperoleh pekerjaan yang layak dan penghasilan yang ramah dengan kebutuhan keluarga," ujar Ganjar.
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Bercanda saat Lihat Sapi Kurban di Wedomartani Sleman: Podo-podo Bantenge
Komitmen tersebut dipastikan setelah mendapat sejumlah keluhan dari masyarakat yang susah mencari peluang kerja dan meningkatkan pendapatan.
Salah satu keluhan disampaikan Joko Sutrino, salah satu pengemudi online di sekitaran Kota Bandung, Jawa Barat. Joko yang memiliki ijazah SMA mengaku telah melakukan semua pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.
Antara lain sebagai buruh bangunan, pengepul barang rongsokan, satpam kantoran, hingga pengemudi online.
"Asalkan saya dapat penghasilan yang halal buat keluarga, itu sudah cukup untuk saya," katanya dalam keterangan tertulis dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Kamis (4/1/2024).
Joko menegaskan, bagi seseorang yang berpendidikan rendah seperti dirinya, kebutuhan utamanya adalah lapangan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dimiliki.
Dia ingin memiliki penghasilan yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, kesempatan itu susah dicari.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengaku banyak mendapatkan keluhan yang sama seperti disampaikan Joko.
"Pak, pendapatan kami rendah, daya beli kami menurun. Pak, lapangan pekerjaannya mana kalau saya mau bekerja. Itu keluhan riil masyarakat saat ini. Perluasan lapangan pekerjaan dan pendidikan vokasi menjadi kebutuhan mendesak," kata Ganjar.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu ada sekitar 138,5 juta pekerja yang senasib seperti Joko. Dari angka itu, sebanyak 60% di antaranya bekerja di lingkungan informal. Sementara itu, 70% pekerja tersebut berpendidikan setingkat SMA, dengan penghasilan Rp2 juta.
Untuk masyarakat yang berpendidikan rendah, vokasi gratis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan para pekerja. Program ini dilakukan dengan menggandeng pelaku industri untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
Balai Pelatihan Kerja (BLK) akan ditingkatkan kualitas dan relevansinya terhadap kebutuhan industri maupun kapasitasnya, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang terampil, terlatih, dan adaptif terhadap teknologi dan inovasi terbaru.
"Pekerja Indonesia kami harapkan segera naik kelas menjadi pekerja unggul kelas dunia, yang bisa memenuhi tuntutan standar pekerjaan di dalam maupun di luar negeri melalui vokasi gratis," katanya.
Ganjar menegaskan, Indonesia memiliki daya tarik investasi yang tinggi karena semua bahan baku sumber daya alam ada di Indonesia, pekerja Indonesia terampil dan beretos kerja tinggi, serta pasar yang besar.
Hal ini menjadi modal utama bagi pemeirntah ke depan untuk menghubungkan antara dunia usaha, industri, dan keterampilan para pekerja.
"Kami sangat paham dengan kondisi Pak Joko dan teman-teman. Tetapi, mereka juga harus punya keinginan kuat untuk berubah, meningkatkan keterampilan sesuai kebutuhan industri dan dunia usaha. Niscaya, dengan kemampuan yang sudah terlatih dengan baik, mereka memperoleh pekerjaan yang layak dan penghasilan yang ramah dengan kebutuhan keluarga," ujar Ganjar.
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Bercanda saat Lihat Sapi Kurban di Wedomartani Sleman: Podo-podo Bantenge
(shf)