Kisah Korban Kapal Tenggelam di Mamuju, Sempat Selamatkan Anak-anak dan Berenang Sejauh 25,7 Km
loading...
A
A
A
MAMUJU - Korban tewas kapal kayu jenis Bigerton GT-6 yang tenggelam di perairan Mamuju, Sulawesi Barat, bertambah menjadi dua orang. Sedangkan dua penumpang lainnya masih hilang.
Saat ini, tim SAR masih mencari dua penumpang kapal tenggelam yang hingga kini belum ditemukan.
"Kita terus sisir sejumlah lokasi untuk menemukan dua korban yang hilang. Sedangkan korban selamat sekitar 30-an orang. Sebagian ada yang dirawat," kata Kepala Basarnas Mamuju, Muhammad Rizal, Jumat (22/12/2023).
Di tengah upaya pencarian korban hilang, salah seorang korban selamat bernama Muhammad Idris (19) menceritakan detik-detik dirinya berusaha menyelamatkan diri dari maut dan anak-anak yang ikut dalam pelayaran nahas itu.
Idris mengaku, sebelum kejadian, dia telah memiliki firasat saat kapal akan kembali ke Mamuju selepas menghadiri hajatan keluarga di Balabalakang.
Idris bersama dua temannya selamat karena nekad berenang sejauh 16 miles atau 25,7 kilometer dan akhirnya ditemukan seorang nelayan ini.
Dia menceritakan sebelum kapal mulai berlayar sempat dua kali kandas. Bahkan sebelumnya sejumlah korban lain dikatakan merasakan keganjilan penumpang seperti bertambah banyak.
“Namun kapal tetap melaju pulang dan tidak begitu jauh dari bibir pantai Mamuju, kapal akhirnya kandas diterjang ombak,” tuturnya.
Dia mengaku juga sempat menyelamatkan anak-anak yang ikut dalam pelayaran tersebut, Idris pun mengaku bersyukur bisa selamat meski dalam perjalanan saat berenang sempat pasrah dan merasa dirinya akan segera dipanggil yang kuasa.
Sementara itu, Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi mengunjungi keluarga korban kapal tenggelam di Desa Sumare, Kecamatan Simboro.
Kehadiran bupati untuk menyampaikan belasungkawa dan membawa bantuan kebutuhan pokok dan santunan uang tunai. Dia berharap dua korban lainnya dapat ditemukan dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.
Bupati meminta agar semua warga dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas terutama saat bepergian di laut. Ia mengharapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Saat ini, tim SAR masih mencari dua penumpang kapal tenggelam yang hingga kini belum ditemukan.
"Kita terus sisir sejumlah lokasi untuk menemukan dua korban yang hilang. Sedangkan korban selamat sekitar 30-an orang. Sebagian ada yang dirawat," kata Kepala Basarnas Mamuju, Muhammad Rizal, Jumat (22/12/2023).
Di tengah upaya pencarian korban hilang, salah seorang korban selamat bernama Muhammad Idris (19) menceritakan detik-detik dirinya berusaha menyelamatkan diri dari maut dan anak-anak yang ikut dalam pelayaran nahas itu.
Idris mengaku, sebelum kejadian, dia telah memiliki firasat saat kapal akan kembali ke Mamuju selepas menghadiri hajatan keluarga di Balabalakang.
Idris bersama dua temannya selamat karena nekad berenang sejauh 16 miles atau 25,7 kilometer dan akhirnya ditemukan seorang nelayan ini.
Dia menceritakan sebelum kapal mulai berlayar sempat dua kali kandas. Bahkan sebelumnya sejumlah korban lain dikatakan merasakan keganjilan penumpang seperti bertambah banyak.
“Namun kapal tetap melaju pulang dan tidak begitu jauh dari bibir pantai Mamuju, kapal akhirnya kandas diterjang ombak,” tuturnya.
Dia mengaku juga sempat menyelamatkan anak-anak yang ikut dalam pelayaran tersebut, Idris pun mengaku bersyukur bisa selamat meski dalam perjalanan saat berenang sempat pasrah dan merasa dirinya akan segera dipanggil yang kuasa.
Sementara itu, Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi mengunjungi keluarga korban kapal tenggelam di Desa Sumare, Kecamatan Simboro.
Kehadiran bupati untuk menyampaikan belasungkawa dan membawa bantuan kebutuhan pokok dan santunan uang tunai. Dia berharap dua korban lainnya dapat ditemukan dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.
Bupati meminta agar semua warga dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas terutama saat bepergian di laut. Ia mengharapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
(shf)