Menunggu 10 Tahun, Pemkab Gresik Bangun Jalur Karangrejo-Mengare
loading...
A
A
A
GRESIKPEMKAB GRESIK - Pemkab Gresik mulai melakukan pemeliharaan jalan jalur Karangrejo-Sembayat. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU dan TR) mengganggarkan Rp1,2 Miliar.
Pelaksana proyek dari CV. Cipta Karya Abadi mulai melakukan pengerjaan. Satu alat berat diturunkan ke lokasi untuk meratakan dan memadatkan tanah.
Pemeliharaan tidak dilakukan penuh. Karena, masih terganjal persoalan tanah warga. Ada warga yang tidak mau tanahnya dijadikan jalan umum. "Karena kita berhubungan dengan warga, ada warga yang tidak mau kesenggol tanahnya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR) Gunawan, Senin (10/8/2020).
Gunawan menyampaikan, tahun ini jalur akses menuju Mengare hanya dilakukan pemeliharaan. Tahun 2021 mendatang rencanakan akan dibahas total. (Baca juga: Jelang Belajar Tatap Muka, 4 Guru di Surabaya Diketahui Positif COVID-19 )
Termasuk menyelesaikan tanah milik warga. Semua pihak terkait akan dikumpulkan, juga warga yang mengaku sebagai pemilik tanah itu. "Nanti warga itu mau apa tidak, gara-gara masalah sepele mengalahkan kepentingan umum," ujarnya.
Jika pemilik tanah itu masih ngotot tidak mau diselesaikan secara baik-baik, persoalan tersebut akan dibawa ke Pengadilan. "Karena ini untuk jalan umum," pungkasnya.
Sebelumnya, jalur menuju Pulau Mengare sudah lama rusak. Banyak dikeluhkan masyarakat. Sebagai bentuk sindiran ke Pemerintah warga memasang banner di beberapa titik.
Salah satu di salah satu pohon dekat jembatan yang proyeknya gagal diselesaikan. Banner bertuliskan "Jalan Kabupaten Gresik Wisata Baru untuk Uji Nyali" masih terpasang hingga sekarang
Lihat Juga: Masyarakat Swadaya Bangun Jalan di Subang, Oni Suwarman: Kalau Semua Seperti Ini Indonesia Makin Makmur!
Pelaksana proyek dari CV. Cipta Karya Abadi mulai melakukan pengerjaan. Satu alat berat diturunkan ke lokasi untuk meratakan dan memadatkan tanah.
Pemeliharaan tidak dilakukan penuh. Karena, masih terganjal persoalan tanah warga. Ada warga yang tidak mau tanahnya dijadikan jalan umum. "Karena kita berhubungan dengan warga, ada warga yang tidak mau kesenggol tanahnya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR) Gunawan, Senin (10/8/2020).
Gunawan menyampaikan, tahun ini jalur akses menuju Mengare hanya dilakukan pemeliharaan. Tahun 2021 mendatang rencanakan akan dibahas total. (Baca juga: Jelang Belajar Tatap Muka, 4 Guru di Surabaya Diketahui Positif COVID-19 )
Termasuk menyelesaikan tanah milik warga. Semua pihak terkait akan dikumpulkan, juga warga yang mengaku sebagai pemilik tanah itu. "Nanti warga itu mau apa tidak, gara-gara masalah sepele mengalahkan kepentingan umum," ujarnya.
Jika pemilik tanah itu masih ngotot tidak mau diselesaikan secara baik-baik, persoalan tersebut akan dibawa ke Pengadilan. "Karena ini untuk jalan umum," pungkasnya.
Sebelumnya, jalur menuju Pulau Mengare sudah lama rusak. Banyak dikeluhkan masyarakat. Sebagai bentuk sindiran ke Pemerintah warga memasang banner di beberapa titik.
Salah satu di salah satu pohon dekat jembatan yang proyeknya gagal diselesaikan. Banner bertuliskan "Jalan Kabupaten Gresik Wisata Baru untuk Uji Nyali" masih terpasang hingga sekarang
Lihat Juga: Masyarakat Swadaya Bangun Jalan di Subang, Oni Suwarman: Kalau Semua Seperti Ini Indonesia Makin Makmur!
(msd)