Beri Hadiah Pusaka Bedog Lubuk, Simbol Masyarakat Karawang Ingin Menangkan Ganjar
loading...
A
A
A
"Hadiah ini kami berikan pada bapak, karena kami sangat senang didatangi bapak. Ini bukan hadiah sembarangan, tapi ini adalah pusaka kami masyarakat Karawang untuk ongkos bapak memimpin Indonesia," ucap Hendra Wijaya, salah satu tokoh adat Karawang.
Bedog Lubuk atau Golok Lubuk menurut Hendra adalah senjata khas Karawang. Senjata itu memiliki makna filosofis yang sangat dalam, yakni simbol trilogi Sunda silih asih, silih asah, silih asuh dan silih wangiken.
"Kalau bahasa modernnya itu satunya hati, pikiran dan perbuatan," jelasnya.
Sementara sagedeng pare atau seikat padi merupakan simbol kesejahteraan. Dengan diberikannya Bedog Lubuk dan Sagedeng Pare, maka masyarakat Karawang berharap Ganjar semakin tegas, memberantas KKN setajam golok dan berjuang menyejahterakan masyarakat.
"Kami berikan bekal ini, dengan harapan semoga bapak semakin sukses ke depan memimpin Indonesia," pungkasnya.
Ganjar begitu mengapresiasi sambutan hangat warga Karawang padanya. Selama dua hari di Karawang, ia bertemu banyak masyarakat dan mendengarkan masukan serta keluhan mereka.
"Rasanya sangat menyenangkan. Ada suasana bahagia ketika mereka bisa mengajak foto dan penyambutannya tulus luar biasa. Dan saya mendapat banyak pesan, masukan sekaligus catatan untuk perbaikan ke depan," ujarnya.
Bedog Lubuk atau Golok Lubuk menurut Hendra adalah senjata khas Karawang. Senjata itu memiliki makna filosofis yang sangat dalam, yakni simbol trilogi Sunda silih asih, silih asah, silih asuh dan silih wangiken.
"Kalau bahasa modernnya itu satunya hati, pikiran dan perbuatan," jelasnya.
Sementara sagedeng pare atau seikat padi merupakan simbol kesejahteraan. Dengan diberikannya Bedog Lubuk dan Sagedeng Pare, maka masyarakat Karawang berharap Ganjar semakin tegas, memberantas KKN setajam golok dan berjuang menyejahterakan masyarakat.
"Kami berikan bekal ini, dengan harapan semoga bapak semakin sukses ke depan memimpin Indonesia," pungkasnya.
Ganjar begitu mengapresiasi sambutan hangat warga Karawang padanya. Selama dua hari di Karawang, ia bertemu banyak masyarakat dan mendengarkan masukan serta keluhan mereka.
"Rasanya sangat menyenangkan. Ada suasana bahagia ketika mereka bisa mengajak foto dan penyambutannya tulus luar biasa. Dan saya mendapat banyak pesan, masukan sekaligus catatan untuk perbaikan ke depan," ujarnya.
(shf)