Ponsel Guru SD yang Tewas di Malang Masih Dicari, Polisi Selidiki Dugaan Jeratan Pinjol
loading...
A
A
A
MALANG - Keberadaan ponsel milik guru SD yang diduga bunuh diri sekeluarga masih misteri. Kepolisian hingga kini belum menemukan keberadaan barang milik WE sendiri.
"Ponsel korban (WE) masih belum ditemukan," ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, dikonfirmasi pada Jumat pagi (15/12/2023).
Menurutnya, keberadaan ponsel itu menjadi penting karena dari sanalah diketahui WE memiliki seberapa besar jumlah utangnya, dan apakah ada indikasi jeratan pinjaman online (pinjol).
Tetapi dari keterangan satu-satunya anak yang masih hidup ayahnya sudah tidak memegang ponsel sejak Minggu 10 Desember 2023 lalu. Sang ayah beralasan ponselnya rusak, hingga akhirnya ditemukan tewas dengan tragis.
"Adik saudara AKE, belum pernah melihat bapaknya ini menggunakan handphone lagi. Sejak disampaikan bahwa HP bapak WE ini rusak pada 10 Desember lalu," ucapnya.
Meski begitu, polisi memastikan bahwa beban kewajiban keuangan berupa utang hanya dimiliki oleh WE, bukan istrinya. Namun sejauh ini belum ditemukan adanya teror atau penagihan utang akibat pinjaman online (pinjol).
"Tidak (pinjol), kenapa belum menemukan fakta tersebut yang pertama. Kedua diperkuat keterangan dari adik saudara K bahwa HP yang bersangkutan (WE) rusak," jelas dia.
Gandha menambahkan bahwa berdasarkan penyelidikan juga belum ditemukan fakta bahwa WE memang memiliki utang di pinjol. Namun, dari keterangan sejumlah saksi, utang itu didapatkan dari perseorangan.
"Belum mendalami (jumlah utang) yang jelas yang bersangkutan (WE) memiliki beban utang. Dan sementara kami menemukan faktanya orang perseorangan. Karena sampai saat ini keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA (WhatsApp) teror identik pinjol," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga di RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa pagi (12/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, digegerkan dengan penemuan tiga orang satu keluarga dalam keadaan sekarat di rumahnya. Ketiga orang ini ditemukan dua dalam keadaan meninggal yakni perempuan berusia sekitar 35 tahun bernama Sulikhah dan satu anaknya berinisial R, serta Wahaf Efendi yang ditemukan penuh luka sayatan di tangan kiri.
Wahaf sendiri akhirnya dinyatakan tewas seusai dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Korban mengalami luka sayatan di tangan kirinya. Jasad Wahaf, sendiri akhirnya dibawa ke RSSA Malang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Kesimpulan awal kepolisian menduga ketiganya tewas karena bunuh diri. Tetapi jatuh penyebab lebih lanjut, kepolisian masih mendalami penyebab dan motif kematian korban. Dugaan awal korban diketahui memiliki utang ke seseorang yang belum diketahui.
"Ponsel korban (WE) masih belum ditemukan," ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, dikonfirmasi pada Jumat pagi (15/12/2023).
Menurutnya, keberadaan ponsel itu menjadi penting karena dari sanalah diketahui WE memiliki seberapa besar jumlah utangnya, dan apakah ada indikasi jeratan pinjaman online (pinjol).
Tetapi dari keterangan satu-satunya anak yang masih hidup ayahnya sudah tidak memegang ponsel sejak Minggu 10 Desember 2023 lalu. Sang ayah beralasan ponselnya rusak, hingga akhirnya ditemukan tewas dengan tragis.
"Adik saudara AKE, belum pernah melihat bapaknya ini menggunakan handphone lagi. Sejak disampaikan bahwa HP bapak WE ini rusak pada 10 Desember lalu," ucapnya.
Meski begitu, polisi memastikan bahwa beban kewajiban keuangan berupa utang hanya dimiliki oleh WE, bukan istrinya. Namun sejauh ini belum ditemukan adanya teror atau penagihan utang akibat pinjaman online (pinjol).
"Tidak (pinjol), kenapa belum menemukan fakta tersebut yang pertama. Kedua diperkuat keterangan dari adik saudara K bahwa HP yang bersangkutan (WE) rusak," jelas dia.
Gandha menambahkan bahwa berdasarkan penyelidikan juga belum ditemukan fakta bahwa WE memang memiliki utang di pinjol. Namun, dari keterangan sejumlah saksi, utang itu didapatkan dari perseorangan.
"Belum mendalami (jumlah utang) yang jelas yang bersangkutan (WE) memiliki beban utang. Dan sementara kami menemukan faktanya orang perseorangan. Karena sampai saat ini keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA (WhatsApp) teror identik pinjol," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga di RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa pagi (12/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, digegerkan dengan penemuan tiga orang satu keluarga dalam keadaan sekarat di rumahnya. Ketiga orang ini ditemukan dua dalam keadaan meninggal yakni perempuan berusia sekitar 35 tahun bernama Sulikhah dan satu anaknya berinisial R, serta Wahaf Efendi yang ditemukan penuh luka sayatan di tangan kiri.
Wahaf sendiri akhirnya dinyatakan tewas seusai dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Korban mengalami luka sayatan di tangan kirinya. Jasad Wahaf, sendiri akhirnya dibawa ke RSSA Malang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Kesimpulan awal kepolisian menduga ketiganya tewas karena bunuh diri. Tetapi jatuh penyebab lebih lanjut, kepolisian masih mendalami penyebab dan motif kematian korban. Dugaan awal korban diketahui memiliki utang ke seseorang yang belum diketahui.
(hri)