Dihantam Ombak 2 Nelayan Sulut Hilang

Rabu, 17 Januari 2018 - 17:02 WIB
Dihantam Ombak 2 Nelayan Sulut Hilang
Dihantam Ombak 2 Nelayan Sulut Hilang
A A A
MANADO - Dalam sehari dua nelayan di Sulut hilang ditelan ombak akibat cuaca yang tak bersahabat. Korban pertama bernama Marthen Maliki (53), warga Pulau Manado Tua, karyawan Resort Oasis terjatuh dan hilang pada Selasa 16 Januari 2018, sekira pukul 16.15 Wita. Korban jatuh di perairan antara Pulau Alungbanua dan Pulau Manado Tua.

Kemudian korban kedua Marnes Patolenganeng (43), warga Kampug Birarikei lingkungan II Kecamatan Tagulandang Selatan, Kabupaten Kepuauan Sitaro yang juga belum kembali sejak melaut Selasa 16 Januari 2018 pukul 09.00 Wita.

Menurut Humas SARNAS Manado Feri Ariyanto, kronologis kejadian pada Selasa 16 Januari 2018 sekira pukul 16.15 Wita, Marthen Maliki berangkat dari Pulau Alungbanua ke Pulau Manado Tua bersama menantunya Meniks.

Dalam perjalanan terjadi badai gelombang tinggi sehingga korban terjatuh dari perahu yang dikemudikannya. Titik jatuh kira-kira 100 meter dari Pulau Alungbanua. “Karena takut, menantunya melanjutkan perjalanan ke Pulau Manado Tua dan melaporkan kejadian tersebut,” ujarnya, Rabu (17/1/2018).

Saat ini, kata Feri, upaya yang dilakukan Tripika Kecamatan Bunaken berkoordinasi dengan Basarnas Manado dan Tagana Kota Manado untuk melakukan pencarian pada Rabu 17 Januari 2018.

“Mengingat kondisi Perairan Manado sedang tidak bersahabat kemarin malam. Juga berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk membuat titik pos pencarian di dua tempat, yaitu di Pos SAR Malalayang dan Pulau Bunaken,” katanya.

Sementara itu, istri korbanan Marnes Patolenganeng, Rosita Pontomudis mengatakan, suaminya pada pukul 09.00 Wita hendak pergi melaut untuk mencari ikan di lokasi Pontong tepatnya di perairan pertengahan antara Pulau Biaro dan Kampung Kisihang dengan menggunakan perahu katinting warna putih corak orange memakai mesin jenis Yamakoyo 9 PK.

“Suami saya sebelum berangkat mengatakan akan pulang melaut pada pukul 17.00 Wita. Namun sampai dengan sekarang belum juga pulang,” tutur Rosita kepada petugas.

Suaminya tidak bisa dihubungi karena tidak membawa handphone sehingga sampai sekarang belum ada kabar atau berita.

Menurut Feri Ariyanto, sesuai penjelasan petugas di daerah tersebut, dugaan sementara korban saat melaut kehabisan minyak atau adanya kerusakan pada mesin yang digunakan. Sedangkan lokasi hanyutnya korban di perkirakan ke perairan Pulau Batang Dua atau Perairan Ternate.

“Adapun upaya dari pihak keluarga korban melakukan pencarian dengan menggunakan perahu pamboat ke lokasi hilangnya korban dan sampai dengan sekarang belum juga menemukannya,” jelasnya.

Untuk korban pertama kata dia, tim sar gabungan melanjutkan pencarian dengan penyelaman di Lokasi Kejadian Perkara (LKP) dan penyisiran di hutan bakau Pulau Bunaken.

Tim yang terlibat di antaranya Basarnas 11 orang, Rapi 8 orang, PMI Manado 2 orang, BPBD 3 orang, Tagana 6 orang, Resort Oasis 20 orang dan masyarakat setempat.

“Tapi kendalanya arus sangat kuat dan ombak tinggi. Sehingga pencarian di LKP dengan penyelaman dari Resort Oasis dan Basarnas belum menemukan tanda-tanda korban,” pungkasnya.

(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3399 seconds (0.1#10.140)