Kisah Hamengkubuwono II, Raja Jawa yang Dimakzulkan dan Istananya Dijarah Tentara Eropa

Selasa, 12 Desember 2023 - 06:18 WIB
loading...
A A A
“Yang dalam satu kejadian hampir saja menimbulkan perkelahian bersenjata di dalam sebuah ruangan yang penuh orang”.

Penyerbuan kolonial Inggris dengan pasukan Eropanya membuat Hamengkubuwono II tidak berdaya. Tidak hanya menurunkan paksa, pasukan Eropa juga menjarah istana Yogyakarta.

“Istana Yogyakarta dirampok, perpustakaan dan arsipnya dirampas, sejumlah besar uang diambil”.

Untuk mengisi kekosongan tahta kerajaan Mataram, Kolonial Inggris mengangkat GRM Suraja, yakni putra mahkota Yogyakarta, sebagai Sultan Hamengkubuwono III.

Natakusuma yang dianggap berjasa dalam serangan itu dihadiahi oleh Inggris sebuah daerah merdeka yang didiami 4.000 rumah tangga. Natakusuma juga dianugerahi gelar Pakualam I (1813-1829) disertai pembentukan Korps Pakualaman yang terdiri atas 100 prajurit kavaleri.

Pakualam di Yogyakarta merupakan cerminan dari Mangkunegaran di Surakarta. “Lengkaplah sudah pembagian Kerajaan Mataram ke dalam dua kerajaan senior dan dua junior”.

Peristiwa penyerbuan istana Yogyakarta oleh orang asing (Eropa) dan sekaligus dimakzulkannya raja merupakan peristiwa pertama kalinya dalam sejarah Jawa. Peristiwa itu membuat kalangan bangsawan Yogyakarta merasa dihina.

Para bangsawan tidak ragu lagi untuk meyakini bahwa zaman baru telah menyingsing di Jawa. Hamengkubuwono II kembali bertahta pada 18 Agustus 1826 dengan bantuan Belanda, yakni menyingkirkan Hamengkubuwono V.

Hamengkubuwono II yang juga dikenal dengan panggilan Sultan Sepuh mangkat pada 3 Januari 1828 setelah menderita penyakit radang tenggorokan dan faktor usia tua.
(hri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)