Rebutan Jadi Pacar Ketua OSIS, Siswi SMP Jadi Korban Bullying Teman Sekolah
loading...
A
A
A
BENGKULU SELATAN - Sebuah video dugaan bullying atau perundungan yang menimpa seorang siswi SMP di Bengkulu beredar luas di jagat maya media sosial platform Facebook (FB). Video tersebut dibagikan salah satu pemilik akun yang tinggal di Manna, Bengkulu Selatan pada Jumat (8/12/20230.
Di dalam video berdurasi 04 menit 17 detik itu diduga salah satu pelajar SMP yang menggunakan bahasa daerah Bengkulu Selatan. Video tersebut diambil menggunakan kamera handphone rekan terduga pelaku anak.
Di awal video yang direkam perempuan berbaju putih bercorak bintik hitam dengan mengenakan berhijab hitam itu memperlihatkan perempuan berbaju kaos warna cokelat dan celana hitam memiting korban yang mengenakan baju kemeja berwarna biru celana hitam.
Tak lama berselang, korban berhasil dirobohkan pelajar dengan rambut dikuncir ke belakang ini. Perempuan berbaju biru itu pun ditindih di bagian perut. Lalu tangan tangan kanannya menindik kepala korban ke tanah bercampur berbatuan kerikil.
Tak sampai disitu. Terlihat di video perundungan, kedua tangan korban dipegang erat dan diletakkan ke tanah, dengan posisi korban di bagian bawah yang kancing baju bagian atasnya terlihat terlepas/tebuka.
Video yang beredar itu diduga diambil di jalan kecil beraspal bercampur koral dipenuhi semak dan sepi di salah satu kecamatan di daarah ini. Di dalam video itu juga terlihat salah satu mobil berwarna biru jenis pikap melintas di jalan tersebut.
Di dalam video yang beredar tersebut, perempuan berbaju cokelat ini sempat menanyakan kepada korban menggunakan bahasa daerah jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, seperti di bawah ini.
''Sakit tidak aku dudukkan ini, kalau sakit aku turun'' kata perempuan berbaju kaos warna cokelat itu kepada perempuan berbaju kemeja warna biru, di dalam video.
''Suruh dia menangis dulu,'' ucap rekan perempuan berbaju kaos warna cokelat itu.
''Sakit kalau didudukan itu, kalau kamu tidak tahu'' jawab korban yang ditindih perempuan yang rambutnya dikuncir ke belakang itu.
Dugaan perundungan yang dialami salah satu pelajar SMP ini sempat menjadi tontonan rekan-rekan perempuan berbaju kaos warna cokelat. Bahkan peristiwa bullying itu sempat diabadikan rekannya dengan handphone.
Terlihat sebanyak 7 orang rekan perempuan berbaju kaos warna cokelat hanya melihat kejadian ini. Rekaman video dugaan perundungan itu berakhir setelah perempuan yang rambutnya dikuncir ke belakang itu meminta Hp-nya.
Perbuatan 8 oknum siswi SMP yang main hakim sendiri dan memamerkan rekaman video tidak wajar terhadap rekannya itu diduga dipicu persoalan percintaan antara terduga pelaku anak dan korban.
Keduanya, diduga memperebutkan sosok pria yang menjabat sebagai Ketua OSIS salah satu SMP di daerah ini.
''Dugaan perundungan itu diduga didasari masalah percintaan. Keduanya diduga sama-sama memperebutkan pria yang menjabat sebagai Ketua OSIS salah satu SMP di Kabupaten Bengkulu Selatan,'' kata Sarmadi, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/12/2023).
Kejadian itu, kata Sarmadi, telah didamaikan Kapolsek Kedurang, Ipda Erik Fahreza. Di mana oknum pelajar SMP di dalam video tersebut ada itikad baik dan dari pihak keluarga korban menerima itikad baik tersebut.
''Mereka meminta difasilitasi Polsek Kedurang untuk dimediasi dan perdamaian. Sebab mereka masih dalam satu rumpun kekeluargaan. Harapannya anak-anak ini dapat menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran untuk kedepannya. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,'' pungkas Sarmadi.
Viralnya video di Media Sosial (Medsos) dugaan bullying itu, 8 perempuan yang ada di dalam video tersebut telah meminta maaf yang difasilitasi Polsek Kedurang, Polres Bengkulu Selatan, Polda Bengkulu.
Video permintaan maaf itu diupload di salah satu pemilik akun warga Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Di dalam video berdurasi 00.44 detik, mereka menunjukkan secarik kertas putih di hadapan kamera.
''Terkait video viralnya perkelahiran di media sosial, kami selaku anak-anak yang ada di dalam video tersebut telah sepakat melakukan perdamaian secara kekeluragaan yang telah difasilitasi Polsek Kedurang. Kami meminta maaf dan sangat menyesali atas perbuatan yang telah kami lakukan serta berjanji tidak akan mengulangi lagi,'' ucap delapan perempuan yang ada di dalam video bullying di hadapan kamera.
Di dalam video berdurasi 04 menit 17 detik itu diduga salah satu pelajar SMP yang menggunakan bahasa daerah Bengkulu Selatan. Video tersebut diambil menggunakan kamera handphone rekan terduga pelaku anak.
Di awal video yang direkam perempuan berbaju putih bercorak bintik hitam dengan mengenakan berhijab hitam itu memperlihatkan perempuan berbaju kaos warna cokelat dan celana hitam memiting korban yang mengenakan baju kemeja berwarna biru celana hitam.
Tak lama berselang, korban berhasil dirobohkan pelajar dengan rambut dikuncir ke belakang ini. Perempuan berbaju biru itu pun ditindih di bagian perut. Lalu tangan tangan kanannya menindik kepala korban ke tanah bercampur berbatuan kerikil.
Tak sampai disitu. Terlihat di video perundungan, kedua tangan korban dipegang erat dan diletakkan ke tanah, dengan posisi korban di bagian bawah yang kancing baju bagian atasnya terlihat terlepas/tebuka.
Video yang beredar itu diduga diambil di jalan kecil beraspal bercampur koral dipenuhi semak dan sepi di salah satu kecamatan di daarah ini. Di dalam video itu juga terlihat salah satu mobil berwarna biru jenis pikap melintas di jalan tersebut.
Di dalam video yang beredar tersebut, perempuan berbaju cokelat ini sempat menanyakan kepada korban menggunakan bahasa daerah jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, seperti di bawah ini.
''Sakit tidak aku dudukkan ini, kalau sakit aku turun'' kata perempuan berbaju kaos warna cokelat itu kepada perempuan berbaju kemeja warna biru, di dalam video.
''Suruh dia menangis dulu,'' ucap rekan perempuan berbaju kaos warna cokelat itu.
''Sakit kalau didudukan itu, kalau kamu tidak tahu'' jawab korban yang ditindih perempuan yang rambutnya dikuncir ke belakang itu.
Dugaan perundungan yang dialami salah satu pelajar SMP ini sempat menjadi tontonan rekan-rekan perempuan berbaju kaos warna cokelat. Bahkan peristiwa bullying itu sempat diabadikan rekannya dengan handphone.
Terlihat sebanyak 7 orang rekan perempuan berbaju kaos warna cokelat hanya melihat kejadian ini. Rekaman video dugaan perundungan itu berakhir setelah perempuan yang rambutnya dikuncir ke belakang itu meminta Hp-nya.
Dipicu Rebutan Ketua OSIS SMP
Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan, Polda Bengkulu, AKP Sarmadi mengatakan, perkelahian oknum pelajar salah satu SMP Negeri di Bengkulu Selatan yang viral di medsos telah difasilitasi Polsek Kedurang, Polres Bengkulu Selatan.Perbuatan 8 oknum siswi SMP yang main hakim sendiri dan memamerkan rekaman video tidak wajar terhadap rekannya itu diduga dipicu persoalan percintaan antara terduga pelaku anak dan korban.
Keduanya, diduga memperebutkan sosok pria yang menjabat sebagai Ketua OSIS salah satu SMP di daerah ini.
''Dugaan perundungan itu diduga didasari masalah percintaan. Keduanya diduga sama-sama memperebutkan pria yang menjabat sebagai Ketua OSIS salah satu SMP di Kabupaten Bengkulu Selatan,'' kata Sarmadi, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/12/2023).
Kejadian itu, kata Sarmadi, telah didamaikan Kapolsek Kedurang, Ipda Erik Fahreza. Di mana oknum pelajar SMP di dalam video tersebut ada itikad baik dan dari pihak keluarga korban menerima itikad baik tersebut.
''Mereka meminta difasilitasi Polsek Kedurang untuk dimediasi dan perdamaian. Sebab mereka masih dalam satu rumpun kekeluargaan. Harapannya anak-anak ini dapat menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran untuk kedepannya. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,'' pungkas Sarmadi.
Permintaan Maaf
Viralnya video di Media Sosial (Medsos) dugaan bullying itu, 8 perempuan yang ada di dalam video tersebut telah meminta maaf yang difasilitasi Polsek Kedurang, Polres Bengkulu Selatan, Polda Bengkulu.
Video permintaan maaf itu diupload di salah satu pemilik akun warga Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Di dalam video berdurasi 00.44 detik, mereka menunjukkan secarik kertas putih di hadapan kamera.
''Terkait video viralnya perkelahiran di media sosial, kami selaku anak-anak yang ada di dalam video tersebut telah sepakat melakukan perdamaian secara kekeluragaan yang telah difasilitasi Polsek Kedurang. Kami meminta maaf dan sangat menyesali atas perbuatan yang telah kami lakukan serta berjanji tidak akan mengulangi lagi,'' ucap delapan perempuan yang ada di dalam video bullying di hadapan kamera.
(shf)