Rekomendasi Dewan: Pemkot Harus Percepat Tender Proyek Ringan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Setelah sekitar tujuh bulan proyek fisik Makassar terpaksa jalan ditempat akibat COVID-19, pemerintah kembali berencana melanjutkan proyek di Kota Makassar. Pembangunan proyek ringan dianggap perlu menjadi fokus utama pemerintah kota.
Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar Abdi Asmara, mengaku telah merekomendasikan pengerjaan proyek ringan tersebut saat gelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) kemarin. Rekomendasi tersebut diambil lantaran waktu pengerjaan dianggap sudah sangat mepet. Baca : Monev Triwulan II Dinas PU Makassar Bahas Program dan SKPD 2020
"Jadi secepatnya supaya bisa ditenderkan dan hasil monev itu dokumennya sudah dikirim ke ULP, dan waktu dekat akan tayang," ujar Legislator Demokrat ini.
Lebih lanjut selain waktu yang mepet, anggaran yang dikantongi oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga tidak memadai untuk melakukan sejumlah proyek berat. Anggaran saat ini dilaporkan hanya sebesar Rp22 milliar dari masing-masing APBD II sebesar Rp5 milliar dan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp17 milliar sementara ada urgensi untuk melakukan pemerataan pembangunan.
Abdi mengatakan jenis-jenis proyek ringan yang paling urgen saat ini dan paling potensial adalah proyek jalan, lampu hingga trotoar. Rekomendasi ini bukan lagi rekomendasi baru dan sangat tepat untuk dianggarkan dengan keadaan saat ini.
"Jika melihat waktu selama tiga bulan ini yah mungkin pekerjaan seperti pengaspalan yang paling tepat, kami maunya seperti itu yang jelas pembangunan itu merata di semua wilayah, jangan terfokus di satu tempat," katanya. Baca Juga :Dewan Ingatkan Antisipasi Klaster Baru COVID-19 di Objek Wisata
Selain itu dirinya juga meminta adanya pertimbangan peggunaan anggaran proyek Trotoar Tanjung bunga untuk dialihkan ke proyek lain, pasalnya anggaran sebesar Rp127 milliar tersebut dianggap tidak begitu optimal diserap selama tiga bulan. "Kalau saya anggaran sebesar itu pasti susah diserap, jadi pemkot perlu cari anggaran rasionalnya, ini bisa dipakai lagi untuk yang lain" kata Abdi.
Senada, anggota Komisi C Bidang Pembangunan Arifin Kulle mendesak pemerintah untuk segera melakulan tender proyek. Menurutnya Makassar sendiri masih cukup banyak memiliki jalan tanah yang perlu diaspal, dan keadaan saat ini sangat optimal untuk itu. "Jadi kalau memang bisa dilelang yah segera dilelang lah, ini kita sudah ada masalah waktu," katanya.
Ada pertimbangan cuaca di bulan-bulan September ke atas yang dikhawatirkan Arifin. Pekerjaan fisik seperti jalan dianggap akan terhambat sehingga hal ini perlu disegerakan. "Jadi namanya konstruksi kalau musim hujan itu setengah mati jadi perlu cepat memang pekerjaannya," katanya lagi. Baca Lagi :PD Parkir Makassar Gagas Parkiran Khusus Sepeda di Area CFD
Data SINDOnews, berdasarkan laporan Dewan Realisasi fisik PU pada pertengahan tahun ini baru tercapai sebesar 17,5%, sementara realisasi keuangan sebesar 52%, Dewan menganggap untuk meningkatkan persentase, PU perlu melirik proyek fisik ringan agar pekerjaan bisa meningkat secara spesifik.
Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar Abdi Asmara, mengaku telah merekomendasikan pengerjaan proyek ringan tersebut saat gelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) kemarin. Rekomendasi tersebut diambil lantaran waktu pengerjaan dianggap sudah sangat mepet. Baca : Monev Triwulan II Dinas PU Makassar Bahas Program dan SKPD 2020
"Jadi secepatnya supaya bisa ditenderkan dan hasil monev itu dokumennya sudah dikirim ke ULP, dan waktu dekat akan tayang," ujar Legislator Demokrat ini.
Lebih lanjut selain waktu yang mepet, anggaran yang dikantongi oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga tidak memadai untuk melakukan sejumlah proyek berat. Anggaran saat ini dilaporkan hanya sebesar Rp22 milliar dari masing-masing APBD II sebesar Rp5 milliar dan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp17 milliar sementara ada urgensi untuk melakukan pemerataan pembangunan.
Abdi mengatakan jenis-jenis proyek ringan yang paling urgen saat ini dan paling potensial adalah proyek jalan, lampu hingga trotoar. Rekomendasi ini bukan lagi rekomendasi baru dan sangat tepat untuk dianggarkan dengan keadaan saat ini.
"Jika melihat waktu selama tiga bulan ini yah mungkin pekerjaan seperti pengaspalan yang paling tepat, kami maunya seperti itu yang jelas pembangunan itu merata di semua wilayah, jangan terfokus di satu tempat," katanya. Baca Juga :Dewan Ingatkan Antisipasi Klaster Baru COVID-19 di Objek Wisata
Selain itu dirinya juga meminta adanya pertimbangan peggunaan anggaran proyek Trotoar Tanjung bunga untuk dialihkan ke proyek lain, pasalnya anggaran sebesar Rp127 milliar tersebut dianggap tidak begitu optimal diserap selama tiga bulan. "Kalau saya anggaran sebesar itu pasti susah diserap, jadi pemkot perlu cari anggaran rasionalnya, ini bisa dipakai lagi untuk yang lain" kata Abdi.
Senada, anggota Komisi C Bidang Pembangunan Arifin Kulle mendesak pemerintah untuk segera melakulan tender proyek. Menurutnya Makassar sendiri masih cukup banyak memiliki jalan tanah yang perlu diaspal, dan keadaan saat ini sangat optimal untuk itu. "Jadi kalau memang bisa dilelang yah segera dilelang lah, ini kita sudah ada masalah waktu," katanya.
Ada pertimbangan cuaca di bulan-bulan September ke atas yang dikhawatirkan Arifin. Pekerjaan fisik seperti jalan dianggap akan terhambat sehingga hal ini perlu disegerakan. "Jadi namanya konstruksi kalau musim hujan itu setengah mati jadi perlu cepat memang pekerjaannya," katanya lagi. Baca Lagi :PD Parkir Makassar Gagas Parkiran Khusus Sepeda di Area CFD
Data SINDOnews, berdasarkan laporan Dewan Realisasi fisik PU pada pertengahan tahun ini baru tercapai sebesar 17,5%, sementara realisasi keuangan sebesar 52%, Dewan menganggap untuk meningkatkan persentase, PU perlu melirik proyek fisik ringan agar pekerjaan bisa meningkat secara spesifik.
(sri)