Pengemudi Ojol Pelaku Pelecehan Seksual Anak Ditangkap di Surabaya

Jum'at, 01 Desember 2023 - 09:54 WIB
loading...
Pengemudi Ojol Pelaku Pelecehan Seksual Anak Ditangkap di Surabaya
Seorang pengemudi ojol berinisial BM (kanan), pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kawasan Jalan Wonosari Lor, Semampir, Surabaya ditangkap polisi. Foto/MPI/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial BM (51) pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Jalan Wonosari Lor, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya ditangkap. Pelaku dibekuk oleh Tim Jatanras Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Warga Jalan Babatan Pantai Utara, Kenjeran itu diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap korban AR dengan cara menunjukkan dan menyuruh untuk memegangi alat kelamin tersangka.



Peristiwa ini bermula pada Rabu (22/11/2023) sekitar pukul 13.31 WIB. Saat itu, BM mencari penumpang di Jalan Wonosari Lor.

Saat itu, korban AR sedang bermain sendirian di depan rumahnya. Ketika keadaan sekitar sangat sepi, BM lantas mendekati AR dan memanggilnya.



Setelah korbam mendekat, BM langsung membuka resleting celananya dan mengeluarkan alat kelaminnya untuk melakukan Masturbasi.

"Korban AR memegangi alat kelamin BM dengan menggunakan tangan kirinya. Kemudian BM melakukan masturbasi," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Herlina, Kamis (30/11/2023).



Atas kejadian tersebut, orang tua korban mendatangi Polres Tanjung Perak guna melaporkan perbuatan pelaku terhadap anaknya. Tim Jatanras Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku di rumahnya.

Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa, satu baju batik warna hitam lengan pendek, satu jaket ojek online warna hijau, satu celana panjang warna coklat, satu pasang sepatu, satu tas hitam, satu masker dan satu unit motor dan satu helm warna hitam.

"Tersangka kami jerat dengan Pasal 82 ayat (1) Jo. Pasal 76 huruf (e) UU Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak," tandas Herlina.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2772 seconds (0.1#10.140)