Gawat, Rekahan Tanah Banyak Ditemukan di Perbukitan Menoreh

Selasa, 21 November 2023 - 15:55 WIB
loading...
Gawat, Rekahan Tanah...
BPBD DIY menyatakan rekahan tanah yang berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor banyak ditemukan di Perbukitan Menoreh, Kulonprogo serta di Gunungkidul. Foto/Ist
A A A
KULONPROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyatakan rekahan tanah yang berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor banyak ditemukan di Perbukitan Menoreh, Kulonprogo.

Selain Kulonprogo, Gunungkidul menjadi wilayah yang paling berpotensi mengalami bencana tanah longsor pada musim hujan mendatang. Sebab, di wilayah ujung timur DIY ini juga dilaporkan terjadi banyak rekahan tanah yang dikhawatirkan longsor jika terjadi hujan.



Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan awal Desember nanti sesuai peringatan dini dari BMKG maka DIY akan memasuki musim hujan. Oleh karena itu ada beberapa potensi bencana yang bisa terjadi di antaranya tanah longsor, angin kencang ataupun banjir.



Kulonprogo dan Gunungkidul menjadi yang paling rawan, namun paling banyak ada di Kulonprogo. Sebab, pihaknya mendapat laporan dan menemukan beberapa rekahan tanah yang berpotensi longsor.

"Retakan-retakan ketika kekeringan kemudian diguyur hujan maka akan terjadi longsor. Harapannya masyarakat segera menghindari lokasi tersebut.Rekahan tanah tersebut terdeteksi sudah ada di 4 kabupaten dan paling banyak Kulonprogo," papar Noviar, Selasa (21/11/2023).

"Harapan saya agar masyarakat segera melakukan persiapan di wilayah masing-masing jika terjadi bencana," sambungnya.



Di DIY sudah ada 332 kelurahan tanggap bencana. Mereka telah memiliki Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Oleh karena itu, jika ada bencana maka dia meminta untuk melapor ke FPRB baik kabupaten/kota atau propinsi.

Terkait dengan potensi banjir, dia meminta agar masyarakat jangan membuang sampah sembarangan terutama ke sungai. Karena sampah-sampah di sungai akan memperbesar potensi terjadinya banjir.

"Kita cek di sungai-sungai apakah masih ada sampah atau tidak," kata dia.

Terkait wilayah yang berpotensi dilanda bencana terutama tanah longsor, Noviar mengaku mereka sudah menetapkan potensi bencana tanah longsor. Di mana tanah longsor berpotensi terjadi di di beberapa Kabupaten Kulonprogo Gunungkidul,Bantul, dan Sleman.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD DIY, Lilik Andi Aryanta mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi dari BPPTKG berkaitan dengan potensi tanah longsor.

Di samping mengamati perkembangan Gunung Merapi, BPPTKG dengan keahlian bidang geologi telah memetakan potensi longsor di wilayah Kulonprogo di Pegunungan menoreh.

"Meskipun data resmi belum disampaikan ke kami tetapi pada rapat koordinasi kemarin ada beberapa potensi saat musim hujan. Kemudian langkah mengantisipasi sudah ditutup dengan tanah sekitarnya,"terangnya.

Di Gunungkidul pada musim penghujan tahun lalu memang sempat terjadi longsor di Semin dan ada beberapa rekahan tanah. Akan tetapi namun saat ini sudah ditutup dengan tanah sekitar lokasi. Sehingga dimungkinkan lokasi tersebut aman dari tanah longsor.

"Sudah ada upaya pemerintah di GK kerjasama dengan UGM dan Balai Sabo melakukan penelitian di sana. Sleman belum ada laporan dan Bantul tidak ada laporan," terangnya
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2083 seconds (0.1#10.140)