Bejat! Guru SD di Karawang Ini Cabuli 5 Siswinya Disaksikan Murid Satu Kelas
loading...
A
A
A
KARAWANG - Seorang guru SD Negeri di Kecamatan Purwasari, Karawang, Jawa Barat berinisial SP (45) mencabuli muridnya sendiri. Pelaku berbuat cabul terhadap sejumlah siswi setelah mengiming-imingi nilai bagus buat siswinya.
Kasatreskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil mengatakan, pelaku SP merupakan seorang guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang mengajar di salah satu SD Negeri di Karawang.
Modus operandi yang dilakukan pelaku dengan cara mengajari korban untuk mendapat nilai bagus.
"Dari pemeriksaan sementara sudah 5 siswi yang menjadi korban. Kemungkinan korban bertambah lagi bisa saja dan kami menunggu laporan selanjutnya," kata Abdul Jalil saat ekpose di Mapolres Karawang, Senin (20/11/23).
Menurut Abdul Jalil, korban yang tergiur kemudian dicabuli pelaku saat belajar bersama itu pelaku menggerayangi bagian tubuh siswinya.
Para korban tidak melakukan perlawanan karena ingin mendapatkan nilai bagus.
"Pelaku menggerayangi korban disetiap kesempatan. Itu dilakukan sejak Agustus 2022 hingga September 23. Kami masih mendalami jumlah korban sebenarnya," katanya.
Perbuatan cabul pelaku berhasil dibongkar ketika keluarga dari salah satu korban curiga dengan chat antara korban dan pelaku. Dalam chat tersebut antara korban dan pelaku menyebut kata Mam dan Pap.
Kasatreskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil mengatakan, pelaku SP merupakan seorang guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang mengajar di salah satu SD Negeri di Karawang.
Modus operandi yang dilakukan pelaku dengan cara mengajari korban untuk mendapat nilai bagus.
"Dari pemeriksaan sementara sudah 5 siswi yang menjadi korban. Kemungkinan korban bertambah lagi bisa saja dan kami menunggu laporan selanjutnya," kata Abdul Jalil saat ekpose di Mapolres Karawang, Senin (20/11/23).
Menurut Abdul Jalil, korban yang tergiur kemudian dicabuli pelaku saat belajar bersama itu pelaku menggerayangi bagian tubuh siswinya.
Para korban tidak melakukan perlawanan karena ingin mendapatkan nilai bagus.
"Pelaku menggerayangi korban disetiap kesempatan. Itu dilakukan sejak Agustus 2022 hingga September 23. Kami masih mendalami jumlah korban sebenarnya," katanya.
Perbuatan cabul pelaku berhasil dibongkar ketika keluarga dari salah satu korban curiga dengan chat antara korban dan pelaku. Dalam chat tersebut antara korban dan pelaku menyebut kata Mam dan Pap.