Kesaktian Nyai Balau, Panglima Wanita Dayak yang Memiliki Selendang Maut
loading...
A
A
A
Kisah Nyai Balau wanita sakti dari Suku Dayak yang kebaikan dan keberaniannyabanyak diteladanimenarik untuk dikulik. Disebut sebagai Nyai Balau karena ia memiliki rambut panjang (balau).
Dikutip dari laman resmi MMC Pemprov Kalteng disebutkan bahwa Nyai Balau juga dikenal sebagai seorang putri cantik jelita dan sopan santun yang tinggal Lewu Temah (sekarang menjadi Kecamatan Tewah di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah).
Suatu hari ia menikah dengan seorang pria dari keluarga terpandang bernama Kanyapi yang diangkat menjadi Temanggung, pemimpin daerah setempat.
Kehidupan Nyai Balau dan Kanyapi semakin bahagia karena mereka memiliki seorang putra. Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena sang putra menghilang seketika.
Dalam keputusasaan, Nyai Balau meminta izin sang suami untuk melakukan tapa di sebuah hutan angker.
Selama tujuh hari tujuh malam ia berdoa supaya mendapat petunjuk tentang keberadaan sang putra.
Sampai pada malam ketujuh datangnya seorang nenek yang mengatakan bahwa putra Nyai Balau telah meninggal. Putranya meninggal karena dikayau (penggal kepala) oleh Antang dari Juking Sopang.
Alasan Antang membunuh putra Nyai Balau untuk menunjukkan keperkasaannya sebagai laki-laki.
Dikutip dari laman resmi MMC Pemprov Kalteng disebutkan bahwa Nyai Balau juga dikenal sebagai seorang putri cantik jelita dan sopan santun yang tinggal Lewu Temah (sekarang menjadi Kecamatan Tewah di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah).
Suatu hari ia menikah dengan seorang pria dari keluarga terpandang bernama Kanyapi yang diangkat menjadi Temanggung, pemimpin daerah setempat.
Kehidupan Nyai Balau dan Kanyapi semakin bahagia karena mereka memiliki seorang putra. Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena sang putra menghilang seketika.
Dalam keputusasaan, Nyai Balau meminta izin sang suami untuk melakukan tapa di sebuah hutan angker.
Selama tujuh hari tujuh malam ia berdoa supaya mendapat petunjuk tentang keberadaan sang putra.
Sampai pada malam ketujuh datangnya seorang nenek yang mengatakan bahwa putra Nyai Balau telah meninggal. Putranya meninggal karena dikayau (penggal kepala) oleh Antang dari Juking Sopang.
Alasan Antang membunuh putra Nyai Balau untuk menunjukkan keperkasaannya sebagai laki-laki.