Prajurit TNI Batalyon Raider 200 Meninggal Tak Wajar, Keluarga Lapor Polisi
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Keluarga Prada Jefri Ando Simatupang (23), prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Raider 200 tidak percaya jika anaknya tersebut meninggal usai mengalami kecelakaan tunggal. Pihak keluarga mencurigai kematiannya yang janggal.
Ayah Prada Jefri, El Simatupang mengatakan, bahwa banyak kejanggalan dari meninggalnya anaknya tersebut lantaran banyak ditemui luka di sekujur tubuh almarhum Prada Jefri Ando Simatupang.
”Kalau dibilang meninggal karen kecelakaan, tapi motor yang digunakan oleh anak saya tidak ada kerusakan, jadi kami curiga. Sementara kalau melihat keadaan anak kami, meninggalnya tak wajar,” ujar El Simatupang kepada wartawan di rumah duka, Kamis (16/11/2023).
El menjelaskan, dari tubuh almarhum anaknya tersebut banyak ditemukan luka, mulai dari bagian kepala, bahu kanan, mata, dan dagu.
”Kalau dilihat banyaknya luka di tubuh anak saya itu kelihatan sekali sangat fatal, terutama di bagian kepala, mata, bahu kanan yang bengkak dan ada luka lecet di dagu,” jelasnya.
El menjelaskan, sebelum dikabarkan meninggal karena kecelakaan, Prada Jepri Ando Simatupang sempat pulang ke rumah karena mendapat izin bermalam, Sabtu (11/11/2023) lalu.
Kemudian, lanjut El, Minggu (12/11/2023) dini hari, sekitar pukul 01.00, Prada Jefri keluar rumah untuk menemui temannya. "Pagi harinya kami mendapatkan kabar bahwa Jepri disebutkan mengalami kecelakaan," jelasnya.
Diungkapkan El, pihak keluarga mendapat kabar dari anggota Batalyon Rider 200 jika anaknya tersebut mengalami kecelakaan dan berada di RS AK Gani Palembang dalam kondisi koma di ruang ICU.
”Mendapati kabar itu kami sekeluarga langsung ke rumah sakit. Melihat kondisinya sudah kritis. Sejak kejadian dan meninggal dunia anak saya dalam keadaan kritis. Kami meminta kepada Kodam untuk mengusut tuntas,” jelasnya
Dari informasi yang dihimpun, terkait kejanggalan meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang, maka pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi ke Polrestabes Palembang, Rabu (15/11/2023) sore, atas dugaan penganiayaan.
Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto, membantah dugaan adanya penganiayaan yang dialami Prada Jefri Ando Simatupang hingga menyebabkan meninggal dunia.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, Prada Jefri meninggal karena kecelakaan tunggal yang dialaminya, Minggu (12/11/2023) dini hari.
”Korban meninggal dunia murni lakalantas tunggal, itu berdasarkan keterangan para saksi. Jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan,” ujar Rohyat.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
Ayah Prada Jefri, El Simatupang mengatakan, bahwa banyak kejanggalan dari meninggalnya anaknya tersebut lantaran banyak ditemui luka di sekujur tubuh almarhum Prada Jefri Ando Simatupang.
”Kalau dibilang meninggal karen kecelakaan, tapi motor yang digunakan oleh anak saya tidak ada kerusakan, jadi kami curiga. Sementara kalau melihat keadaan anak kami, meninggalnya tak wajar,” ujar El Simatupang kepada wartawan di rumah duka, Kamis (16/11/2023).
Baca Juga
El menjelaskan, dari tubuh almarhum anaknya tersebut banyak ditemukan luka, mulai dari bagian kepala, bahu kanan, mata, dan dagu.
”Kalau dilihat banyaknya luka di tubuh anak saya itu kelihatan sekali sangat fatal, terutama di bagian kepala, mata, bahu kanan yang bengkak dan ada luka lecet di dagu,” jelasnya.
El menjelaskan, sebelum dikabarkan meninggal karena kecelakaan, Prada Jepri Ando Simatupang sempat pulang ke rumah karena mendapat izin bermalam, Sabtu (11/11/2023) lalu.
Kemudian, lanjut El, Minggu (12/11/2023) dini hari, sekitar pukul 01.00, Prada Jefri keluar rumah untuk menemui temannya. "Pagi harinya kami mendapatkan kabar bahwa Jepri disebutkan mengalami kecelakaan," jelasnya.
Diungkapkan El, pihak keluarga mendapat kabar dari anggota Batalyon Rider 200 jika anaknya tersebut mengalami kecelakaan dan berada di RS AK Gani Palembang dalam kondisi koma di ruang ICU.
”Mendapati kabar itu kami sekeluarga langsung ke rumah sakit. Melihat kondisinya sudah kritis. Sejak kejadian dan meninggal dunia anak saya dalam keadaan kritis. Kami meminta kepada Kodam untuk mengusut tuntas,” jelasnya
Dari informasi yang dihimpun, terkait kejanggalan meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang, maka pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi ke Polrestabes Palembang, Rabu (15/11/2023) sore, atas dugaan penganiayaan.
Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto, membantah dugaan adanya penganiayaan yang dialami Prada Jefri Ando Simatupang hingga menyebabkan meninggal dunia.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, Prada Jefri meninggal karena kecelakaan tunggal yang dialaminya, Minggu (12/11/2023) dini hari.
”Korban meninggal dunia murni lakalantas tunggal, itu berdasarkan keterangan para saksi. Jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan,” ujar Rohyat.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(ams)