Kisah Kesaktian 2 Pusaka Wali Songo yang Buat Majapahit Kalang Kabut
loading...
A
A
A
Keris Makripat mempunyai kesaktian yang unik, jika dihunus konon akan menimbulkan angin ribut hingga hujan badai. Sementara Badong dapat mengerahkan para tikus yang menyerang lawan perangnya.
Dalam kisahnya, Raden Iman yang bergerak dengan membawa 1.000 pasukkan bisa nampak oleh musuh menjadi 10.000 pasukan. Tikus-tikus yang keluar dari pusaka Badong pun bisa menghabiskan perbekalan makanan tentara Majapahit.
Angin ribut yang ditimbulkan Keris Makripat menimbulkan banyak kerusakan. Ada juga kumbang yang bergerak menakut-nakuti lawannya. Dengan begitu, tentara Majapahit pun dipukul mundur. Namun, hanya Adipati Terunglah yang selamat dari kerusakan karena sang adipati telah sah memeluk agama Islam sebelumnya.
Diceritakan Prabu Brawijaya kemudian mengungsi ke Sengguruh dengan segenap keluarganya dan Patih Gajah Mada. Sang Prabu kemudian diberikan kesempatan untuk masuk Islam.
Oleh karena itu, Demak pun mengirim utusan Lembu Peteng dan Karan Panolih ke Sengguruh bertemu dengan sang raja dari Majapahit itu. Akan tetapi sang prabu tetap menolak dan Sengguruh pun terpaksa diserbu oleh Demak.
Sebelum diserbu, Prabu Brawijaya beserta bala tentaranya sempat melarikan diri ke Pulau Bali. Pada tahun 1.400, Sengguruh pun jatuh. Candra sangkalanya juga sirna ilang kertining bumi.
Dalam kisahnya, Raden Iman yang bergerak dengan membawa 1.000 pasukkan bisa nampak oleh musuh menjadi 10.000 pasukan. Tikus-tikus yang keluar dari pusaka Badong pun bisa menghabiskan perbekalan makanan tentara Majapahit.
Angin ribut yang ditimbulkan Keris Makripat menimbulkan banyak kerusakan. Ada juga kumbang yang bergerak menakut-nakuti lawannya. Dengan begitu, tentara Majapahit pun dipukul mundur. Namun, hanya Adipati Terunglah yang selamat dari kerusakan karena sang adipati telah sah memeluk agama Islam sebelumnya.
Diceritakan Prabu Brawijaya kemudian mengungsi ke Sengguruh dengan segenap keluarganya dan Patih Gajah Mada. Sang Prabu kemudian diberikan kesempatan untuk masuk Islam.
Oleh karena itu, Demak pun mengirim utusan Lembu Peteng dan Karan Panolih ke Sengguruh bertemu dengan sang raja dari Majapahit itu. Akan tetapi sang prabu tetap menolak dan Sengguruh pun terpaksa diserbu oleh Demak.
Sebelum diserbu, Prabu Brawijaya beserta bala tentaranya sempat melarikan diri ke Pulau Bali. Pada tahun 1.400, Sengguruh pun jatuh. Candra sangkalanya juga sirna ilang kertining bumi.
(okt)