5 Hal Menarik tentang Pangeran Trunojoyo, Bangsawan Madura yang Mengalahkan VOC
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pangeran Trunojoyo merupakan salah satu bangsawan Madura yang berhasil menaklukkan VOC di Nusantara. Selain itu, ia juga menghadapi perlawanan dari Kesultanan Mataram yang dipimpin oleh Amangkurat II.
Selama menjadi seorang Panembahan Maduretna Panatagama, Trunojoyo kerap mendapat ancaman dari berbagai pihak. Ada beberapa fakta dari Pangeran Trunojoyo yang menarik untuk diketahui sebagai berikut.
Pada tahun 1670, Trunojoyo mendapat tawaran dari Adipati Anom, putra mahkota Mataram, untuk membantunya menggulingkan ayahnya, Amangkurat I. Ia merasa kesempatan ini sangat baik untuk membalas dendam kepada Mataram yang telah menjajah tanah kelahirannya.
Trunojoyo dan Adipati Anom bekerja sama dengan baik dalam menyerang Mataram. Mereka berhasil merebut beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Kediri, yang kemudian dijadikan pusat pemerintahan Trunojoyo.
Namun, kerja sama antara Trunojoyo dan Adipati Anom tidak bertahan lama. Adipati Anom mulai khawatir dengan kekuatan dan pengaruh Trunojoyo yang semakin besar.
Ia takut Trunojoyo akan mengambil alih takhta Mataram yang seharusnya menjadi miliknya. Oleh karena itu, ia berbalik mendukung ayahnya dan bersekutu dengan VOC untuk menghentikan pemberontakan Trunojoyo.
Pada tahun 1677, pasukan Trunojoyo berhasil menduduki Plered, ibu kota Mataram, dan mengusir Amangkurat I dan putranya, Amangkurat II, yang melarikan diri ke Batavia untuk meminta bantuan VOC. Trunojoyo kemudian mendirikan kerajaan baru di Kediri dengan gelar Prabu Maduretno.
Namun, keberhasilan Trunojoyo tidak berlangsung lama. VOC yang dipimpin oleh Cornelis Speelman, bersedia membantu Amangkurat II dengan syarat mendapatkan monopoli dagang dan sejumlah wilayah di Mataram.
VOC dan Mataram kemudian membentuk pasukan gabungan yang terdiri dari tentara Belanda, Makassar, Ambon, dan Mataram. Pasukan gabungan ini berhasil merebut kembali daerah-daerah yang diduduki Trunojoyo, dan mengepung ibu kotanya di Kediri pada tahun 1678.
Selama menjadi seorang Panembahan Maduretna Panatagama, Trunojoyo kerap mendapat ancaman dari berbagai pihak. Ada beberapa fakta dari Pangeran Trunojoyo yang menarik untuk diketahui sebagai berikut.
Hal Menarik tentang Pangeran Trunojoyo
1. Bekerja Sama dengan Adipati Anom
Pada tahun 1670, Trunojoyo mendapat tawaran dari Adipati Anom, putra mahkota Mataram, untuk membantunya menggulingkan ayahnya, Amangkurat I. Ia merasa kesempatan ini sangat baik untuk membalas dendam kepada Mataram yang telah menjajah tanah kelahirannya.
Trunojoyo dan Adipati Anom bekerja sama dengan baik dalam menyerang Mataram. Mereka berhasil merebut beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Kediri, yang kemudian dijadikan pusat pemerintahan Trunojoyo.
Namun, kerja sama antara Trunojoyo dan Adipati Anom tidak bertahan lama. Adipati Anom mulai khawatir dengan kekuatan dan pengaruh Trunojoyo yang semakin besar.
Ia takut Trunojoyo akan mengambil alih takhta Mataram yang seharusnya menjadi miliknya. Oleh karena itu, ia berbalik mendukung ayahnya dan bersekutu dengan VOC untuk menghentikan pemberontakan Trunojoyo.
2. Mengalahkan Amangkurat I
Pada tahun 1677, pasukan Trunojoyo berhasil menduduki Plered, ibu kota Mataram, dan mengusir Amangkurat I dan putranya, Amangkurat II, yang melarikan diri ke Batavia untuk meminta bantuan VOC. Trunojoyo kemudian mendirikan kerajaan baru di Kediri dengan gelar Prabu Maduretno.
Namun, keberhasilan Trunojoyo tidak berlangsung lama. VOC yang dipimpin oleh Cornelis Speelman, bersedia membantu Amangkurat II dengan syarat mendapatkan monopoli dagang dan sejumlah wilayah di Mataram.
VOC dan Mataram kemudian membentuk pasukan gabungan yang terdiri dari tentara Belanda, Makassar, Ambon, dan Mataram. Pasukan gabungan ini berhasil merebut kembali daerah-daerah yang diduduki Trunojoyo, dan mengepung ibu kotanya di Kediri pada tahun 1678.