Warga Bandung Keluhkan Kenaikan Harga Kepokmas: Bikin Bete!
loading...
A
A
A
BANDUNG - Warga Kabupaten Bandung mengeluhkan kondisi perekonomian yang semakin sulit. Saat ini, harga sejumlah Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) merangkak naik dan memberatkan masyarakat.
”Ya bete aja dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Per hari, beras di Cinunuk biasa beli Rp15 ribu besoknya bisa Rp17 ribu,” kata Dini (45), warga Perumahan Griya Mitra Posindo, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (2/11/2023).
Dini berharap pemerintah rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait kenaikan harga tersebut. Dia juga mempertanyakan dari mana pemicu kenaikan tersebut.
“Alasan harga naik katanya karena kemarau. Saya sih berharap pemerintah melakukan sidak biar tahu di mana pangkal kenaikannya. Nanti ujung-ujungnya gas juga naik,” harap Dini.
Ratu Marisa (36) juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, saat ini harga-harga sejumlah kepokmas merangkak naik.
”Di daerah saya harga beras Rp14-15 ribu, biasanya Rp11 ribu. Ayam juga sekarang naik dari Rp34 ribu jadi Rp38 ribu,”kata warga Kompleks Graha Rancamanyar, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah ini.
Selain harga beras dan ayam, Ratu juga mengeluhkan kenaikan harga cabai dan cengek yang menjadi bahan utama usahanya. Sudah dua tahun, Ratu berjualan sambal merek Queen Factory. Gara-gara harga cengek dan cabai naik, seminggu ini dia terpaksa berhenti berjualan.
”Harga cengek (cabai) biasanya Rp35 ribu sekarang jadi Rp85 ribu. Biasanya paling mahal Rp40 ribu. Harapannya ya harga kepokmas turun,” kata Ratu.
”Ya bete aja dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Per hari, beras di Cinunuk biasa beli Rp15 ribu besoknya bisa Rp17 ribu,” kata Dini (45), warga Perumahan Griya Mitra Posindo, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (2/11/2023).
Dini berharap pemerintah rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait kenaikan harga tersebut. Dia juga mempertanyakan dari mana pemicu kenaikan tersebut.
Baca Juga
“Alasan harga naik katanya karena kemarau. Saya sih berharap pemerintah melakukan sidak biar tahu di mana pangkal kenaikannya. Nanti ujung-ujungnya gas juga naik,” harap Dini.
Ratu Marisa (36) juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, saat ini harga-harga sejumlah kepokmas merangkak naik.
”Di daerah saya harga beras Rp14-15 ribu, biasanya Rp11 ribu. Ayam juga sekarang naik dari Rp34 ribu jadi Rp38 ribu,”kata warga Kompleks Graha Rancamanyar, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah ini.
Selain harga beras dan ayam, Ratu juga mengeluhkan kenaikan harga cabai dan cengek yang menjadi bahan utama usahanya. Sudah dua tahun, Ratu berjualan sambal merek Queen Factory. Gara-gara harga cengek dan cabai naik, seminggu ini dia terpaksa berhenti berjualan.
”Harga cengek (cabai) biasanya Rp35 ribu sekarang jadi Rp85 ribu. Biasanya paling mahal Rp40 ribu. Harapannya ya harga kepokmas turun,” kata Ratu.
(ams)