Kisah KH Ali Mas'ud, Ulama Sidoarjo yang Memiliki Karamah Ilmu Laduni

Minggu, 29 Oktober 2023 - 06:17 WIB
loading...
Kisah KH Ali Masud, Ulama Sidoarjo yang Memiliki Karamah Ilmu Laduni
KH Ali Masud dari Pagerwojo, Sidoarjo, Jawa Timur. Foto/Ist
A A A
Kisah KH Ali Mas'ud, sosok ulama dari Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang memiliki karamah ilmu laduni menarik untuk dikulik. Pasalnya, kiai yang lebih dikenal dengan sapaan Mbah Ud ini merupakan salah satu kiai yang diberi pangkat kewalian.

Sehingga, wajar kisah hidupnya hingga saat ini kerap diperbincangkan di kalangan masyarakat. Bahkan, kuburannya di areal Makam Islam Pagerwojo Sidoarjo selalu ramai diziarahi, terutama saat malam Jumat Legi.

Banyak riwayat cerita yang berkembang di tengah masyarakat terkait karamah yang dimiliki Mbah Ud. Apalagi ia dikenal juga sebagai ulama yang punya kebiasaan yang tidak biasa.

Tak pernah betah di rumah, keliling dari rumah ke rumah. Konon ceritanya, jika ada rumah yang didatangi Mbah Ud, oleh warga dijadikan penanda atau peringatan bagi pemilik rumah.



Sepanjang hidupnya, Mbah Ud dikenal sangat ringan tangan. Menjadi rujukan para kiai di Jawa Timur untuk memecahkan problematika umat Islam. Mbah Ud ikut berkiprah menyebarkan Islam dengan berdakwah kepada tamu-tamu yang datang ke rumahnya.

Bahkan jarang yang tahu Mbah Ud juga sebenarnya pantas disebut ilmuwan. sebab ia memiliki 200 karya. Tapi tidak ada yang tahu karyanya itu, kecuali cucunya.

Konon ada salah satu sang cucu diajari Mbah di dalam kapal selama perjalanan naik haji. Dan kelak sang cucu mewarisi spirit keilmuan yang tinggi.

Banyak orang-orang yang tak mampu menjangkau ilmunya, sehingga hanya memandang keanehannya saja. Apalagi ketika ia berbicara tentang Biologi Molekuler.



Mbah Ud memang tak seperti kiai-kiai lainnya yang memiliki atau membangun pesantren. Namun demikian,muridnya tersebar di penjuru Jawa dan luar Jawa.

Menurut Hidayatullah, salah satu cucu keponakan Mbah Ud, kakeknya memang tidak mau langsung membuka pesantren.

”Kalau menyiarkan agama Islam secara langsung tidak, tapi beliau memberi wejangan kepada siapa pun tamunya yang datang. Beliau juga menjadi rujukan kiai yang ada di Jawa Timur untuk memecahkan masalah terkait agama Islam,” jelasnya mengutip Laduni.id.

Menurutnya, Mbah Ud, lahir pada 1908 di Sidoarjo. Ali Mas’ud kecil yang masih berusia 5 tahun sudah menunjukkan kelebihannya.

Dia tidak pernah sekolah, tidak bisa membaca dan menulis. Namun bisa membaca Alquran dan kitab-kitab lainnya sehingga wajar, kalau beliau jadi rujukan kiai di Jawa Timur untuk memecahkan masalah keislaman.

”Gus Ud mempunyai Ilmu Laduni sehingga beliau mempunyai kelebihan dibanding orang lain pada kebanyakan. Sampai beliau wafat pada 1979 sampai sekarang, banyak yang berziarah ke makamnya. Terutama malam Jumat Legi,” papar Hidayatullah.

Sementara itu, Menurut KH Jamaluddin dari Jombang, Mbah Ud, sering singgah di Masjid Mojoagung, di Jombang. Konon beliau, kata Cak Nun (Emha Ainun Nadjib), ditugasi menjaga Bani Basyaiban. Sewaktu di masjid tersebut, Mbah Ud kerap mengambil uang di saku jemaah.

Tetapi ajaib, setelah diambil, rezeki orang itu menjadi berlimpah. Karenanya, kala orang orang melihat Mbah Ud berseliweran di Masjid Mojoagung, maka orang orang bersiap siap membawa uang ditaruh di sakunya.

Tak hanya itu, prilaku Mbah Ud juga sulit dipahami masyarakat dan dianggap aneh. Pasalnya, Mbah Ud kadang pipis di kamar mandi masjid. Kadang setelah berwudu baru ia pipis dan banyak lagi keanehan lainnya.

Bagi warga Sidoarjo, Mbah Ud merupakan ulama yang tidak menyandang gelar. Pasalnya, sebagai orang yang mempunyai kelebihan, dia tidak mau menunjukkan. Bahkan, dalam turut menyiarkan agama Islam, dia menggunakan kelebihannya itu untuk memberi pemahaman bagi umat muslim dan nonmuslim.

Diceritakan, Mbah Ud pernah menulis surat ke KH Rodi, Krian, terkait permasalahan yang ditanyakan. Karena dia tidak bisa menulis, di atas kertas putih dia torehkan pensil membentuk garis bergelombang. Anehnya, KH Rodi bisa mengerti guratan pensil yang dibubuhkan oleh Mbah Ud.

Warga yang lain menyebut, Mbah Ud bukan hanya ulama yang mempunyai kelebihan, bisa mengobati orang sakit dan kelebihan lainnya. Namun, beliau juga ikut menyiarkan Islam melalui pemikirannya Banyak cerita yang mengatakan jika Mbah Ud adalah Wali Allah yang Jadzab, yang artinya suatu maqom atau keadaan di luar kesadaran seseorang.

Suatu ketika, rumah salah seorang warga Kauman, Sidoarjo didatangi Mbah Ud. Tanpa basa-basi Mbah Ud nyelonong masuk rumah. Di rumah itu ternyata ada salah satu keluarganya meninggal dunia.

Tiba-tiba saja Mbah Ud mengucap "Husnul Khotimah". Ucapan yang berarti mati dalam keadaan terbaik ini terlontar beberapa kali dari mulutnya. Setelah itu Mbah Ud langsung pergi dari rumah orang tersebut.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2745 seconds (0.1#10.140)