Pendidikan Harus Didesain Sistematis, Terstruktur dan Tepat Sasaran
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar , masih menjadikan pendidikan sebagai sektor prioritas yang mendapat perhatian serius, dalam menyusun program kebijakan pembangunan setiap tahunnya.
Sejumlah persoalan pendidikan terus diupayakan jalan keluarnya, baik itu infrastruktur sarana dan prasarana sekolah, kualitas guru, kesejahteraan guru honorer, mutu pendidikan hingga pengajaran jarak jauh yang kini mesti ditempuh selama masa pandemi berlangsung.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin membahas persoalan ini secara serius bersama pengurus PGRI Kota Makassar di Bakaikota Makassar, Rabu, (5/8/2020).
“Pendidikan begitu penting, tetapi setiap tahun dihadapkan pada berbagai masalah, ini menjadi tantangan kita semua. yang paling penting adalah solusi yang dirancang harus dilakukan secara sistematis, terstruktur dan tepat sasaran," ujarnya.
Dalam pembahasan tersebut pula, Pj wali kota Makassar mencontohkan kondisi ril di lingkungan sekolah, di mana kerap ditemukan ruangan kelas siswa sangat memprihatinkan kondisinya, namun di satu sisi sangat berbanding terbalik dengan suasana ruangan kepala sekolah yang begitu representatif.
“Padahal substansinya sekolah sebagai tempat anak-anak mendapatkan pengajaran yang baik, artinya ruangan kelas yang mestinya mendapat prioritas untuk diperhatikan” ujarnya.
Sementara itu Ketua PGRI Makassar Suarman, dalam kesempatan yang sama menyampaikan kondisi dunia pendidikan, salah satunya terkait kesejahteraan guru honorer.
"Hingga kini honorer hanya dibayarkan sebesar Rp1,5 juta per bulan. Dengan gaji yang tak seberapa mereka diberi tanggung jawab yang sama dengan guru ASN, hal ini sepatutnya mendapatkan perhatian bersama," ujarnya.
Untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, Ketua PGRI ini berharap dapat diselaraskan dengan adanya perhatian akan tingkat kesejahteraan gutu honorer.
Sejumlah persoalan pendidikan terus diupayakan jalan keluarnya, baik itu infrastruktur sarana dan prasarana sekolah, kualitas guru, kesejahteraan guru honorer, mutu pendidikan hingga pengajaran jarak jauh yang kini mesti ditempuh selama masa pandemi berlangsung.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin membahas persoalan ini secara serius bersama pengurus PGRI Kota Makassar di Bakaikota Makassar, Rabu, (5/8/2020).
“Pendidikan begitu penting, tetapi setiap tahun dihadapkan pada berbagai masalah, ini menjadi tantangan kita semua. yang paling penting adalah solusi yang dirancang harus dilakukan secara sistematis, terstruktur dan tepat sasaran," ujarnya.
Dalam pembahasan tersebut pula, Pj wali kota Makassar mencontohkan kondisi ril di lingkungan sekolah, di mana kerap ditemukan ruangan kelas siswa sangat memprihatinkan kondisinya, namun di satu sisi sangat berbanding terbalik dengan suasana ruangan kepala sekolah yang begitu representatif.
“Padahal substansinya sekolah sebagai tempat anak-anak mendapatkan pengajaran yang baik, artinya ruangan kelas yang mestinya mendapat prioritas untuk diperhatikan” ujarnya.
Sementara itu Ketua PGRI Makassar Suarman, dalam kesempatan yang sama menyampaikan kondisi dunia pendidikan, salah satunya terkait kesejahteraan guru honorer.
"Hingga kini honorer hanya dibayarkan sebesar Rp1,5 juta per bulan. Dengan gaji yang tak seberapa mereka diberi tanggung jawab yang sama dengan guru ASN, hal ini sepatutnya mendapatkan perhatian bersama," ujarnya.
Untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, Ketua PGRI ini berharap dapat diselaraskan dengan adanya perhatian akan tingkat kesejahteraan gutu honorer.
(agn)