4 Kerajaan Bercorak Kristen yang Ada di Nusantara, Nomor 2 Dipimpin Kakek Buyut Jordi Amat
loading...
A
A
A
Kerajaan Siau melemah pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dan berakhir sekitar tahun 1956 dengan raja terakhir, Ch. David.
Kerajaan Manado adalah kerajaan Kristen dengan agama Katolik yang dipengaruhi oleh Portugis, terletak di Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Kerajaan ini adalah kelanjutan dari Kerajaan Bowontehu yang berdiri dari tahun 1399 hingga 1670.
Wilayahnya mencakup Pulau Siladen, Bunaken, Mantehage, Nain, Talise, Gangga, Bangka, Lembe, dan daerah pesisir Pulau Sulawesi, menurut catatan Gubernur VOC di Maluku, Robertus Padtbrugge.
Menurut Robertus Padtbrugge, penduduk Kerajaan Manado pada tahun 1677 adalah orang Sangihe, yang telah berada di Manado Tua sejak tahun 1332. Mereka adalah penduduk asli Kerajaan Manado.
Misionaris Nicolaas Graafland juga mengonfirmasi bahwa penduduk Kerajaan Manado berasal dari suku Sangihe.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Manado termasuk Raja Don Fernando (1644) dan Raja Loloda Mokoagouw (1664-1670) sebagai raja terakhir.
Kerajaan Manado pernah memainkan peran penting dalam perdagangan saat bangsa Portugis dan Spanyol menjadikan Kerajaan Manado sebagai tempat penyimpanan barang dagangan mereka, baik yang mereka bawa maupun yang dibeli dari penduduk pribumi.
Kerajaan Sikka yang merupakan kerajaan Kristen yang terletak di Nusa Tenggara Timur dengan agama Katolik yang dipengaruhi oleh bangsa Portugis.
Pada tahun 1875, kekuasaan beralih dari Portugis ke Belanda, yang kemudian membagi Kerajaan Sikka menjadi tiga bagian, yaitu Kerajaan Sikka Besar, Nita, dan Kerajaan Sikka Kecil (Kangae).
Namun, Pemberontakan Teka pada tahun 1908 mengembalikan Kerajaan Sikka menjadi satu. Sejarah Kerajaan Sikka mencakup pemerintahan beberapa raja, termasuk Raja Don Alesu Ximenes da Silva dan Ratu Dona Ines pada masa Portugis.
3. Kerajaan Manado
Kerajaan Manado adalah kerajaan Kristen dengan agama Katolik yang dipengaruhi oleh Portugis, terletak di Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Kerajaan ini adalah kelanjutan dari Kerajaan Bowontehu yang berdiri dari tahun 1399 hingga 1670.
Wilayahnya mencakup Pulau Siladen, Bunaken, Mantehage, Nain, Talise, Gangga, Bangka, Lembe, dan daerah pesisir Pulau Sulawesi, menurut catatan Gubernur VOC di Maluku, Robertus Padtbrugge.
Menurut Robertus Padtbrugge, penduduk Kerajaan Manado pada tahun 1677 adalah orang Sangihe, yang telah berada di Manado Tua sejak tahun 1332. Mereka adalah penduduk asli Kerajaan Manado.
Misionaris Nicolaas Graafland juga mengonfirmasi bahwa penduduk Kerajaan Manado berasal dari suku Sangihe.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Manado termasuk Raja Don Fernando (1644) dan Raja Loloda Mokoagouw (1664-1670) sebagai raja terakhir.
Kerajaan Manado pernah memainkan peran penting dalam perdagangan saat bangsa Portugis dan Spanyol menjadikan Kerajaan Manado sebagai tempat penyimpanan barang dagangan mereka, baik yang mereka bawa maupun yang dibeli dari penduduk pribumi.
4. Kerajaan Sikka
Kerajaan Sikka yang merupakan kerajaan Kristen yang terletak di Nusa Tenggara Timur dengan agama Katolik yang dipengaruhi oleh bangsa Portugis.
Pada tahun 1875, kekuasaan beralih dari Portugis ke Belanda, yang kemudian membagi Kerajaan Sikka menjadi tiga bagian, yaitu Kerajaan Sikka Besar, Nita, dan Kerajaan Sikka Kecil (Kangae).
Namun, Pemberontakan Teka pada tahun 1908 mengembalikan Kerajaan Sikka menjadi satu. Sejarah Kerajaan Sikka mencakup pemerintahan beberapa raja, termasuk Raja Don Alesu Ximenes da Silva dan Ratu Dona Ines pada masa Portugis.