Curhat Pengusaha Wisata Saat Ekonomi Masyarakat Belum Pulih

Selasa, 04 Agustus 2020 - 21:42 WIB
loading...
Curhat Pengusaha Wisata Saat Ekonomi Masyarakat Belum Pulih
Objek wisata The Great Asia Africa, Lembang, yang meskipun sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan namun pemasukan yang didapat pengelola belum bisa menutup biaya operasional. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto B
A A A
BANDUNG BARAT - Meskipun kunjungan wisatawan ke Lembang mulai ramai semenjak kembali dibuka di era new normal, namun pengelola wisata mengaku pemasukan yang didapat belum bisa menutup biaya operasional.

Mereka pun belum bisa memanggil lagi semua para pekerjanya yang diistirahtkan semenjak COVID-19, karena tidak sanggup menggaji karena pemasukan dari pengunjung masih minim.

"Pengunjung memang sudah mulai ramai, tapi jujur kondisi ini belum ideal dan belum bisa menutup biaya operasional kami," kata owner The Great Asia Africa, Lembang, Perry Tristianto kepada wartawan, Selasa (4/8/2020).

(Baca juga: Lewat Surat Edaran, Bupati Majalengka Minta Objek Wisata Ditutup Lagi )

Dia mencontohkan, pada saat libur long weekend Idul Adha lalu angka kunjungan wisatawan hanya 35% jika dibandingkan kondisi yang sama pada saat keadaan normal. Biasanya angka kunjungan perhari wisatawan mencapai 10.000 pengunjung, namun sekarang hanya sekitar 4.000 pengunjung. Meskipun jika dibandingkan libur weekend pekan sebelumnya ada kenaikan sekitar 20%.

Hal tersebut, lanjut Perry, karena pengunjung kebanyakan masih perorangan atau keluarga. Sementara untuk kunjungan rombongan besar/pariwisata masih belum ada akibat adanya pembatasan penumpang dan mahalnya ongkos perjalanan. Sehingga hal tersebut berpengaruh kepada angka kunjungan yang belum maksimal, kendati pemerintah sudah membolehkan kunjungan hingga 50% dari total kapasitas tempat.

"Saat weekend memang pengunjung mulai ramai, tapi di hari biasa paling rata-rata hanya 300-400 orang. Sementara biaya operasional pengeluaran meningkat seiring penerapan protokol kesehatan yang harus dilakukan," tuturnya.

(Baca juga: Di Tengah Pandemi, Demam Sepeda di Kota Bandung Masih Tinggi )

Dia pun menyoroti daya beli masyarakat yang masih belum pulih. Itu bisa dilihat dari wisatawan yang berkunjung ke The Great Asia Africa, mereka jarang ada yang berbelanja ataupun makan di resto yang ada di lokasi wisata. Kebanyakan adalah yang hanya ingin rekreasi, menikmati suasana alam bebas, setelah sekian lama berdiam diri di rumah. Belum lagi masih banyak warga yang masih takut untuk berpergian atau berkunjung ke tempat wisata.

Terlebih, kata dia, sekarang baru saja memasuki tahun ajaran baru dimana orang tentunya lebih memprioritaskan kebutuhan sekolah dari pada berwisata. Guna mengembalikan tingkat kunjungan, dirinya akan menurunkan harga tiket masuk ke semula sebelum terjadi COVID-19.

Saat ini, harga tiket dinaikan menjadi Rp 65.000/orang dan akan kembali normal menjadi Rp50.000/orang. Sebab dengan segmentasi pengunjung menengah ke bawah maka tiket di atas Rp50.000 akan memberatkan.

"Pengunjung ke sini tuh segmennya midle-low dan sekitar 30% berasal dari Jakarta, serta Jawa Tengah dan Timur. Karena masih sepi ya kami terpaksa menerapkan hari kerja bergiliran kepada karyawan, disebabkan belum semua kembali dipanggil," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2663 seconds (0.1#10.140)