8 Situs Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Tersebar di Indonesia, Ada Candi hingga Prasasti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang sangat penting dalam sejarah Asia Tenggara di masa lampau. Menurut catatan sejarah, kerajaan ini berpusat di Pulau Sumatra dan menjadi yang terkuat di masa kejayaannya.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya memberikan jejak bersejarah yang menarik untuk diulas. Berikut beberapa situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di wilayah Indonesia.
Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini sempat menjadi kandidat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.
Candi Muara Takus mencerminkan kebesaran kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di sini. Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, candi ini menampilkan arsitektur khas candi Hindu dan candi Budha yang menunjukkan adanya kerukunan antara kedua agama tersebut.
Terletak di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, candi ini menjadi peninggalan candi Buddha yang penting dalam sejarah kerajaan Sriwijaya.
Candi Talang Tuwo memiliki struktur candi utama dengan dinding batu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran halus dan ornamen-ornamen khas Buddha. Di sekitarnya, terdapat struktur candi-candi kecil dan situs-situs arkeologi lainnya yang menambah nilai historis dan arkeologis kompleks ini.
Candi Karang Berahi adalah kompleks candi Hindu-Buddha yang terletak di sekitar kawasan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Peninggalan ini menandakan kehadiran Sriwijaya sebagai pusat keagamaan dan budaya pada masa lalu.
Candi Karang Berahi memiliki arsitektur khas Hindu-Buddha dengan stupa dan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita dan ajaran-ajaran agama Buddha serta dewa-dewi Hindu.
Situs kompleks ini merupakan candi yang beraliran Hindu-Budha. Candi yang satu ini menjadi peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang dibangung pada abad ke-7 hingga 12 Masehi.
Candi Biaro Bahal merupakan kompleks candi yang berada di wilayah Sumatera Utara. Belum diketahui secara pasti tentang aliran candi yang satu ini. Namun, candi ini termasuk dalam deretan candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti batu kecil berukuran 45 × 80 cm yang ditemukan pada tanggal 29 November 1920 di Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuno.
Prasasti Kedukan Bukit memuat tentang penetapan raja baru dari Kerajaan Sriwijaya pada tahun 682 Masehi.
Prasasti yang ditemukan di Palembang ini menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti Kerajaan Sriwijaya ini berisi mengenai pembangunan sebuah taman yang dinamakan Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang.
Ditemukan di wilayah Palembang, prasasti ini berisi kutukan yang begitu seram yang kepada siapa saja yang tidak menaati perintah raja. Selain itu, dalam prasasti ini juga terdapat data mengenai penyusunan ketatanegaraan dari Kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya memberikan jejak bersejarah yang menarik untuk diulas. Berikut beberapa situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di wilayah Indonesia.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya dalam Bentuk Situs Bangunan
1. Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini sempat menjadi kandidat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.
Candi Muara Takus mencerminkan kebesaran kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di sini. Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, candi ini menampilkan arsitektur khas candi Hindu dan candi Budha yang menunjukkan adanya kerukunan antara kedua agama tersebut.
2. Candi Talang Tuwo
Terletak di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, candi ini menjadi peninggalan candi Buddha yang penting dalam sejarah kerajaan Sriwijaya.
Candi Talang Tuwo memiliki struktur candi utama dengan dinding batu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran halus dan ornamen-ornamen khas Buddha. Di sekitarnya, terdapat struktur candi-candi kecil dan situs-situs arkeologi lainnya yang menambah nilai historis dan arkeologis kompleks ini.
3. Candi Karang Birahi
Candi Karang Berahi adalah kompleks candi Hindu-Buddha yang terletak di sekitar kawasan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Peninggalan ini menandakan kehadiran Sriwijaya sebagai pusat keagamaan dan budaya pada masa lalu.
Candi Karang Berahi memiliki arsitektur khas Hindu-Buddha dengan stupa dan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita dan ajaran-ajaran agama Buddha serta dewa-dewi Hindu.
4. Candi Muaro Jambi
Situs kompleks ini merupakan candi yang beraliran Hindu-Budha. Candi yang satu ini menjadi peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang dibangung pada abad ke-7 hingga 12 Masehi.
5. Candi Biaro Bahal
Candi Biaro Bahal merupakan kompleks candi yang berada di wilayah Sumatera Utara. Belum diketahui secara pasti tentang aliran candi yang satu ini. Namun, candi ini termasuk dalam deretan candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya dalam Bentuk Tulisan
1. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti batu kecil berukuran 45 × 80 cm yang ditemukan pada tanggal 29 November 1920 di Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuno.
Prasasti Kedukan Bukit memuat tentang penetapan raja baru dari Kerajaan Sriwijaya pada tahun 682 Masehi.
2. Prasasti Talang Tuo
Prasasti yang ditemukan di Palembang ini menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti Kerajaan Sriwijaya ini berisi mengenai pembangunan sebuah taman yang dinamakan Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang.
3. Prasasti Telaga Batu
Ditemukan di wilayah Palembang, prasasti ini berisi kutukan yang begitu seram yang kepada siapa saja yang tidak menaati perintah raja. Selain itu, dalam prasasti ini juga terdapat data mengenai penyusunan ketatanegaraan dari Kerajaan Sriwijaya.
(okt)