Sejarah Kerajaan Sriwijaya: Letak, Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Senin, 25 September 2023 - 18:16 WIB
loading...
Sejarah Kerajaan Sriwijaya: Letak, Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan
Kerajaan Sriwijaya diketahui berdiri pada abad ke-7 Masehi oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Foto/Disparbud Kamparkab
A A A
JAKARTA - Kerajaan Sriwijaya diketahui berdiri pada abad ke-7 Masehi oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Hal itu tercantum dalam beberapa prasasti yang ditemukan di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

Kerajaan bercorak Budha ini berperan sebagai pusat agama, budaya, dan perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kerajaan Sriwijaya juga memiliki sejarah panjang mulai dari awal berdiri hingga menjelang masa keruntuhannya.

Letak Kerajaan Sriwijaya


Letak Kerajaan Sriwijaya masih banyak diperdebatkan. Namun, ada satu pendapat yang populer dikemukakan oleh G. Coedes pada tahun 1918. Dalam pendapatnya Sriwijaya disebutkan berada di Palembang.



Hingga saat ini, Palembang masih dianggap sebagai pusat Sriwijaya. Beberapa ahli berkesimpulan bahwa Sriwijaya yang bercorak maritim memiliki kebiasaan untuk berpindah-pindah pusat kekuasaan.

Lebih spesifiknya, kerajaan ini terletak di tepi Sungai Musi. Hal itu membuat Kerajaan Sriwijaya memiliki lokasi strategis karena berada di jalur perdagangan utama antara India dan China.

Kejayaan Sriwijaya


Masa keemasan Kerajaan Sriwijaya terjadi pada abad ke-9 M, ketika Raja Balaputradewa memerintah. Kala itu, Sriwijaya berhasil untuk menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara barat, termasuk Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.



Selain itu, Sriwijaya juga menjadi pusat agama Buddha yang dihormati oleh banyak negara lain. Banyak biksu dan pelajar dari India, China, dan Tibet yang datang ke Sriwijaya untuk belajar agama dan ilmu pengetahuan.

Salah satu hal yang terkenal dari Sriwijaya kala itu adalah kekuatan maritimnya. Ditambah lagi dengan dukungan berbagai komoditas perdagangan mahal macam emas, perak, perunggu, kain, rempah-rempah, dan kayu cendana, yang semakin mendukung majunya peradaban tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0696 seconds (0.1#10.140)