Sejarah Kerajaan Kediri: Latar Belakang, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalannya

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 17:43 WIB
loading...
Sejarah Kerajaan Kediri: Latar Belakang, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalannya
Candi Penataran menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Kediri. Foto/blitarkab.go.id
A A A
JAKARTA - Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu berdiri pada abad ke-12 antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno .

Sebagai salah satu kerajaan yang pernah berjaya di Nusantara, Kerajaan Kediri ternyata memiliki sejarah yang sangat panjang. Latar belakang, masa kejayaan, keruntuhan hingga peninggalan dari Kerajaan Kediri akan dibahas dalam ulasan berikut ini.

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Kediri


Latar belakang munculnya Kerajaan Kediri adalah adanya pembagian Kerajaan Kahuripan oleh Raja Airlangga pada abad ke-11. Raja Airlangga adalah pendiri sekaligus raja terakhir dari Kerajaan Kahuripan yang pernah berdiri di Jawa Timur pada abad ke-11.



Raja-raja Kerajaan Kediri adalah keturunan dari Airlangga. Raja Airlangga membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua, yaitu Kerajaan Panjalu dan Jenggala.

Hal ini dilakukan karena Airlangga memiliki dua putra, yaitu Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Untuk menghindari perpecahan di antara dua putranya, Airlangga memberikan Kediri (Panjalu) pada Samarawijaya, dan Jenggala (Kahuripan) kepada Mapanji.

Kedua kerajaan ini dipisahkan oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas
Setelah terjadi perpecahan tersebut, Sri Samarawijaya memindahkan pusat pemerintahan ke Dahanapura (Kediri) dan mendirikan Kerajaan Kediri pada tahun 1045 Masehi.

Sejak berdiri, terdapat sejumlah raja yang memimpin Kerajaan Kediri ini. Berikut daftarnya:

1. Raja pertama Kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya (1042-1051)

2. Raja kedua Kerajaan Kediri adalah Sri Jitendrakara (1051-1112)

3. Raja ketiga Kerajaan Kediri adalah Sri Bameswara (1112-1135)

4. Raja keempat Kerajaan Kediri adalah Jayabaya (1135-1159)

5. Raja kelima Kerajaan Kediri adalah Sri Sarweswara (1159-1169)

6. Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Aryeswara (1169-1180)

7. Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Sri Gandraa (1180-1182)

8. Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Kameswara (1182-1194)

9. Raja Kesembilan Kerajaan Kediri adalah Kertajaya (1194-1222)

Masa Kejayaan Kerajaan Kediri


Kerajaan Kediri berada pada masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Jayabaya pada tahun 1135-1157 M. Pada masa ini, Raja Jayabaya memperluas daerah kekuasaannya hingga mengalahkan Kerajaan Sriwijaya.



Selain itu, Kerajaan Kediri juga memiliki kekuatan di bidang agraris. Hasil pertaniannya pada umumnya berada di sekitar kawasan Sungai Brantas.

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri dapat diketahui melalui kronik-kronik Cina yang menyebutkan bahwa Kerajaan Kediri menghasilkan banyak beras dan barang dagangan lain yang laku di pasaran. Untuk alat pembayaran sendiri Kerajaan Kediri sudah menggunakan emas sebagai alat tukarnya.

Raja Jayabaya merupakan Raja Kerajaan Kediri yang terkenal dengan ramalannya yang terbukti nyata. Ramalan-ramalan dari Raja Jayabaya ini dikumpulkan dalam kitab berjudul Jongko Joyoboyo.

Runtuhnya Kerajaan Kediri


Akar keruntuhan Kerajaan Kediri berawal dari konflik antara Raja Kertajaya dan kaum Brahmana. Konflik tersebut dipicu oleh ambisi Raja Kertajaya yang ingin disembah oleh para Brahmana Hindu dan Buddha di Kerajaan Kediri.



Akan tetapi, ambisi tersebut menuai penolakan dari para Brahmana. Pada perkembangannya, penolakan dari kaum Brahmana menjadi penyebab Raja Kertajaya marah dan akhirnya melakukan berbagai tindakan buruk terhadap kaum Brahmana.

Kaum Brahmana lalu meminta perlindungan Ken Arok. Setelah tiba di Tumapel, kaum Brahmana membuat aliansi dengan Ken Arok untuk melakukan perlawanan terhadap Raja Kertajaya.

Pada akhirnya, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan berdaulat yang terpisah dari pengaruh Kerajaan Kediri. Selanjutnya, kaum Brahmana memimpin upacara pelantikan Ken Arok sebagai raja Tumapel.

Merasa geram dengan hal tersebut, pertempuran kedua kubu pun tak lagi bisa dibendung. Puncak pertempuran Ken Arok dan Kertajaya terjadi pada tahun 1221 atau 1222 di tempat yang disebut Genter (juga disebut Ganter) di Kediri timur.

Selama pertempuran Ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya yang menyebabkan kekalahan bagi Kerajaan Kediri. Pertempuran yang terjadi di Ganter ini menandai berakhirnya Kerajaan Kediri.

Peninggalan Kerajaan Kediri


Usai runtuh sebagai kerajaan besar, Kerajaan Kediri telah meninggalkan banyak benda-benda spiritual yang masih ada hingga sekarang. Salah satunya adalah Candi Penataran.

Selain itu, ada pula karya sastra dari Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, yakni Kitab Bharatayuda dar, Kitab Hariwangsa, serta ada juga Kitab Gatutkacasraya.

Sumber Kerajaan Kediri


Berikut adalah beberapa sumber Kerajaan Kediri yang dianggap memiliki nilai kebenaran tinggi tentang adanya Kerajaan Kediri:

1. Berita Tiongkok, keberadaan Kerajaan Kediri tertulis dalam kronik Tiongkok bernama Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua.

2. Prasasti Kerajaan Kediri, di antaranya Prasasti Sirah Keting, Prasasti Tulungagung dan Kertosono, Prasasti Ngantang, Prasasti Jaring dan Prasasti Kamulan.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1533 seconds (0.1#10.140)