Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ingatkan Pentingnya Berbagi Pengalaman Liburan Lewat Media Sosial
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo meminta para generasi muda yang doyan mengunjungi sejumlah destinasi wisata untuk membagikan pengalaman mereka di media sosial.
"Masyarakat kita sudah semakin kritis. Wisatawan ketika mereka go online mereka memerlukan validasi. Misalnya nih saat melihat konten TikTok, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya, wisatawan juga membutuhkan soal kebenaran informasi wisata itu," kata Angela saat membuka Jambore Komunitas dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di Surabaya, Sabtu (7/10/2023).
Validasi, kata Angela, diperlukan wisatawan untuk mengetahui tempat wisata yang hendak mereka kunjungi memiliki layanan yang baik atau tidak.
Nah, generasi muda harus bisa berbagi pengalaman ketika mengunjungi tempat wisata untuk berlibur. Pengalaman itu bisa dibagikan lewat media sosial.
“Kalau perlu ada testimoni user experience yang pernah kawan-kawan rasakan di destinasi tersebut. Sebagai generasi muda yang paham sekali hal-hal seperti ini, saya titip pesan itu," ujar pemilik gelar Master of Commerce dalam bidang keuangan dari University of New South Wales, Australian School of Business ini.
Angela yang hadir dengan didampingi Tenaga Ahli Kemenparekraf Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Arnold Poernomo atau yang akrab disapa Chef Arnold ini juga mengajak komunitas dan pegiat pariwisata di Indonesia berkolaborasi dalam mengembangkan wisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Angela, ada berbagai potensi kolaborasi yang bisa dilakukan, khususnya para anak muda dan pegiat media sosial.
Mereka memiliki ketertarikan pada bidang pariwisata, termasuk traveling, piknik, jalan-jalan ke destinasi wisata, atau kulineran, hingga berbagai aktivitas lainnya. Bagi Angela, GenPI memiliki posisi strategis untuk berkontribusi memaksimalkan pariwisata Indonesia.
“Peran generasi muda sangat penting bagi pengembangan dan akselerasi pemulihan pariwisata di Indonesia. Jika kita bicara pariwisata, Indonesia sangat unik dibanding negara lain. Kita ada 17.000 pulau, 1.340 suku bangsa, sekitar 300 kelompok etnik, kaya akan flora fauna, hingga budaya sejarah. Ini kekayaan yang jadi aset pariwisata kita,” ujar Angela.
"Masyarakat kita sudah semakin kritis. Wisatawan ketika mereka go online mereka memerlukan validasi. Misalnya nih saat melihat konten TikTok, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya, wisatawan juga membutuhkan soal kebenaran informasi wisata itu," kata Angela saat membuka Jambore Komunitas dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di Surabaya, Sabtu (7/10/2023).
Validasi, kata Angela, diperlukan wisatawan untuk mengetahui tempat wisata yang hendak mereka kunjungi memiliki layanan yang baik atau tidak.
Nah, generasi muda harus bisa berbagi pengalaman ketika mengunjungi tempat wisata untuk berlibur. Pengalaman itu bisa dibagikan lewat media sosial.
“Kalau perlu ada testimoni user experience yang pernah kawan-kawan rasakan di destinasi tersebut. Sebagai generasi muda yang paham sekali hal-hal seperti ini, saya titip pesan itu," ujar pemilik gelar Master of Commerce dalam bidang keuangan dari University of New South Wales, Australian School of Business ini.
Angela yang hadir dengan didampingi Tenaga Ahli Kemenparekraf Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Arnold Poernomo atau yang akrab disapa Chef Arnold ini juga mengajak komunitas dan pegiat pariwisata di Indonesia berkolaborasi dalam mengembangkan wisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Angela, ada berbagai potensi kolaborasi yang bisa dilakukan, khususnya para anak muda dan pegiat media sosial.
Mereka memiliki ketertarikan pada bidang pariwisata, termasuk traveling, piknik, jalan-jalan ke destinasi wisata, atau kulineran, hingga berbagai aktivitas lainnya. Bagi Angela, GenPI memiliki posisi strategis untuk berkontribusi memaksimalkan pariwisata Indonesia.
“Peran generasi muda sangat penting bagi pengembangan dan akselerasi pemulihan pariwisata di Indonesia. Jika kita bicara pariwisata, Indonesia sangat unik dibanding negara lain. Kita ada 17.000 pulau, 1.340 suku bangsa, sekitar 300 kelompok etnik, kaya akan flora fauna, hingga budaya sejarah. Ini kekayaan yang jadi aset pariwisata kita,” ujar Angela.
(shf)