Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Ajak Anak Muda Kembangkan Sektor Pariwisata
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak komunitas dan pegiat pariwisata di Indonesia berkolaborasi dalam mengembangkan wisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
Hal ini disampaikan Wamenparekraf saat membuka Jambore Komunitas dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023).
Menurut Angela, ada berbagai potensi kolaborasi yang bisa dilakukan, khususnya para anak muda dan pegiat media sosial.
Mereka memiliki ketertarikan pada bidang pariwisata, termasuk traveling, piknik, jalan-jalan ke destinasi wisata, atau kulineran, hingga berbagai aktivitas lainnya.
Bagi Angela, GenPI memiliki posisi strategis untuk berkontribusi memaksimalkan pariwisata Indonesia.
“Peran generasi muda sangat penting bagi pengembangan dan akselerasi pemulihan pariwisata di Indonesia. Jika kita bicara pariwisata, Indonesia sangat unik dibanding negara lain. Kita ada 17.000 pulau, 1.340 suku bangsa, sekitar 300 kelompok etnik, kaya akan flora fauna, hingga budaya sejarah. Ini kekayaan yang jadi aset pariwisata kita,” kata Angela yang hadir didampingi Tenaga Ahli Kemenparekraf Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Arnold Poernomo atau yang akrab disapa Chef Arnold.
Dengan besarnya potensi tersebut, kata dia, pemerintah tak bisa sendiri. Perlu kerja bersama dengan komunitas termasuk pegiat wisata dalam hal promosi, edukasi, hingga kolaborasi di berbagai bidang lain.
Dengan perkembangan teknologi, Indonesia masih punya peluang. Sebanyak 53 persen dari populasi Indonesia yang berjumlah 280 juta adalah Gen Z dan milenial.
Sebanyak 89 persen konsumen Indonesia itu memutuskan membeli suatu produk berdasarkan (pengaruh) sosial media. Sosial media, kata dia, bisa menjangkau siapapun dan di manapun.
”Generasi muda, perannya sangat penting sekali sehingga membantu pariwisata Indonesia bisa semakin dikenal tidak hanya di dalam negeri namun juga mancanegara," tandas Angela.
Hal ini disampaikan Wamenparekraf saat membuka Jambore Komunitas dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023).
Menurut Angela, ada berbagai potensi kolaborasi yang bisa dilakukan, khususnya para anak muda dan pegiat media sosial.
Mereka memiliki ketertarikan pada bidang pariwisata, termasuk traveling, piknik, jalan-jalan ke destinasi wisata, atau kulineran, hingga berbagai aktivitas lainnya.
Bagi Angela, GenPI memiliki posisi strategis untuk berkontribusi memaksimalkan pariwisata Indonesia.
“Peran generasi muda sangat penting bagi pengembangan dan akselerasi pemulihan pariwisata di Indonesia. Jika kita bicara pariwisata, Indonesia sangat unik dibanding negara lain. Kita ada 17.000 pulau, 1.340 suku bangsa, sekitar 300 kelompok etnik, kaya akan flora fauna, hingga budaya sejarah. Ini kekayaan yang jadi aset pariwisata kita,” kata Angela yang hadir didampingi Tenaga Ahli Kemenparekraf Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Arnold Poernomo atau yang akrab disapa Chef Arnold.
Dengan besarnya potensi tersebut, kata dia, pemerintah tak bisa sendiri. Perlu kerja bersama dengan komunitas termasuk pegiat wisata dalam hal promosi, edukasi, hingga kolaborasi di berbagai bidang lain.
Dengan perkembangan teknologi, Indonesia masih punya peluang. Sebanyak 53 persen dari populasi Indonesia yang berjumlah 280 juta adalah Gen Z dan milenial.
Sebanyak 89 persen konsumen Indonesia itu memutuskan membeli suatu produk berdasarkan (pengaruh) sosial media. Sosial media, kata dia, bisa menjangkau siapapun dan di manapun.
”Generasi muda, perannya sangat penting sekali sehingga membantu pariwisata Indonesia bisa semakin dikenal tidak hanya di dalam negeri namun juga mancanegara," tandas Angela.
(shf)