Legenda dan Asal-usul Danau Maninjau, Pembuktian Sumpah Siti Rasani dan Giran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Danau Maninjau terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat , sekitar 140 km dari Kota Padang. Danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi.
Danau yang memiliki luas sekitar 100 kilometer persegi ini memiliki keindahan alam yang memesona. Dari Puncak Lawang, pengunjung bisa menikmati pemandangan danau yang berwarna kebiruan.
Selain pesona alam yang indah dan asri, Danau Maninjau juga memiliki asal-usul dan legenda yang menarik untuk diketahui. Untuk lebih mengenalnya, simak legenda dan asal-usul Danau Maninjau berikut ini.
Di sebuah perkampungan di kaki Gunung Tinjau hiduplah 10 orang bersaudara yang terdiri dari sembilan lelaki dan seorang perempuan. Penduduk sekitar memanggilnya dengan sebutan Bujang Sembilan.
Mereka terdiri dari Kukuban, Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang, Bayang dan lelaki termuda bernama Kaciak. Sementara saudara perempuannya bernama Siti Rasani.
Dalam kisahnya, orang tua mereka sudah lama meninggal dunia, sehingga Kukuban sebagai anak sulung harus menjadi kepala keluarga di rumah. Selain itu, mereka juga masih terhitung saudara dengan pemimpin kampung tersebut, yaitu Datuk Limbatang.
Bujang Sembilan dan Siti Rasani tergolong sebagai pemuda yang giat sehingga pamannya, Datuk Limbatang kerap mengajari mereka dengan keterampilan bertani dan mempelajari tentang adat istiadat yang ada di sana.
Anak laki-laki biasanya bekerja di ladang dan perempuan bertugas memasak dan bebenah rumah. Seiring berjalannya waktu, Bujang Sembilan dengan segala kemampuannya pun bisa meraup panen dengan hasil yang melimpah.
Di sisi lain, Siti Rasani tumbuh menjadi putri yang cantik dan baik hati. Suatu hari dia sering bertemu dengan pemuda bernama Giran dan akhirnya saling tumbuh rasa cinta di antara keduanya. Kemudian mereka pun memberanikan diri untuk berbicara dengan keluarganya masing-masing.
Danau yang memiliki luas sekitar 100 kilometer persegi ini memiliki keindahan alam yang memesona. Dari Puncak Lawang, pengunjung bisa menikmati pemandangan danau yang berwarna kebiruan.
Selain pesona alam yang indah dan asri, Danau Maninjau juga memiliki asal-usul dan legenda yang menarik untuk diketahui. Untuk lebih mengenalnya, simak legenda dan asal-usul Danau Maninjau berikut ini.
Legenda dan Asal-usul Danau Maninjau
Di sebuah perkampungan di kaki Gunung Tinjau hiduplah 10 orang bersaudara yang terdiri dari sembilan lelaki dan seorang perempuan. Penduduk sekitar memanggilnya dengan sebutan Bujang Sembilan.
Mereka terdiri dari Kukuban, Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang, Bayang dan lelaki termuda bernama Kaciak. Sementara saudara perempuannya bernama Siti Rasani.
Dalam kisahnya, orang tua mereka sudah lama meninggal dunia, sehingga Kukuban sebagai anak sulung harus menjadi kepala keluarga di rumah. Selain itu, mereka juga masih terhitung saudara dengan pemimpin kampung tersebut, yaitu Datuk Limbatang.
Bujang Sembilan dan Siti Rasani tergolong sebagai pemuda yang giat sehingga pamannya, Datuk Limbatang kerap mengajari mereka dengan keterampilan bertani dan mempelajari tentang adat istiadat yang ada di sana.
Anak laki-laki biasanya bekerja di ladang dan perempuan bertugas memasak dan bebenah rumah. Seiring berjalannya waktu, Bujang Sembilan dengan segala kemampuannya pun bisa meraup panen dengan hasil yang melimpah.
Di sisi lain, Siti Rasani tumbuh menjadi putri yang cantik dan baik hati. Suatu hari dia sering bertemu dengan pemuda bernama Giran dan akhirnya saling tumbuh rasa cinta di antara keduanya. Kemudian mereka pun memberanikan diri untuk berbicara dengan keluarganya masing-masing.