Meski Pandemi, Hewan Kurban Malah Semakin Ramai di Cisauk
loading...
A
A
A
BANTEN - Berkurban di Hari Raya Idul Adha adalah ibadah mulia yang sangat agung. Manusia diperintahkan oleh syariat Islam yang sempurna untuk mempersembahkan sebagian harta terbaiknya di jalan Allah semata sebagai wujud ketakwaan hamba.
Hal ini sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Di antara harta yang paling utama untuk dikorbankan adalah hewan ternak atau udhhiyah seperti unta, sapi, domba dan kambing.
Namun, ada yang berbeda dengan penyelenggaraan ibadah penyembelihan hewan kurban pada tahun ini. Pelaksanaan kurban di tengah masa pandemi COVID-19, telah memaksa sebagian umat Islam khususnya yang tinggal di kawasan yang rawan penyebaran virus Corona atau berzona kuning hingga merah harus menerapkan protokol kesehatan cukup ketat.
Nah ini bisa dilihat di kawasan Cisauk, Tangerang, Provinsi Banten dan sekitarnya terlihat penerapkan protokol kesehatan saat pemotongan hewan kurban. (BACA JUGA: Arab Saudi: Selain Bebas Covid-19, Seluruh Jamaah Haji Tak Sakit Apapun)
Dewan Kemakmuran Masjid atau DKM dari Masjid Al Ukhuwah, BSD City, Cisauk, Tangerang, Banten secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Ketua Takmir Masjid Al Ukhuwah, Erwin Lubis mengatakan, penerapan protokol kesehatan antara lain memakai APD lengkap, menjaga jarak fisik (pysical distancing) antara panitia dengan para jamaah.
"Selain itu meniadakan pembagian daging kurban di masjid agar tak terjadi pengumpulan massa dan sebagai gantinya daging disalurkan langsung oleh panitia ke rumah para mustahik," sebutnya, Sabtu (1/8/2020).
Selain itu, dalam mengemban amanah pemotongan hewan qurban, kata dia, panitia secara profesional berupaya melibatkan pihak tim jagal syar'i dan tim Rumah Pemotongan Hewan atau RPH yang dilengkapi dengan peralatan potong hewan yang moderen dan higienis untuk menyembelih, mencacah dan memproses daging kurban hingga disalurkan ke tangan para mustahik atau warga penerima. (BACA JUGA: Saudi: Kondisi Kesehatan Jamaah Haji Baik, Tak Ada Tanda Infeksi Covid-19)
"Pelaksanaan pemotongan hewan qurban sengaja dilakukan secara paralel sehari setelah penyelenggara ibadah Salat Idul Adha.
Rahma, seorang warga Kluster The Avani BSD City yang datang langsung menyaksikan pemotongan hewan kurbannya bersama keluarga, mengaku puas dan tenang dengan cara kerja panitia kurban yang bekerja secara profesional, sesuai sunnah, efektif dan cepat, serta ketat dalam menerapkan protokol kesehatan covid 19. "Menurut saya sudah cepat, sudah tepat dan customer oriented-nya dapat," ungkapnya.
Hal ini sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Di antara harta yang paling utama untuk dikorbankan adalah hewan ternak atau udhhiyah seperti unta, sapi, domba dan kambing.
Namun, ada yang berbeda dengan penyelenggaraan ibadah penyembelihan hewan kurban pada tahun ini. Pelaksanaan kurban di tengah masa pandemi COVID-19, telah memaksa sebagian umat Islam khususnya yang tinggal di kawasan yang rawan penyebaran virus Corona atau berzona kuning hingga merah harus menerapkan protokol kesehatan cukup ketat.
Nah ini bisa dilihat di kawasan Cisauk, Tangerang, Provinsi Banten dan sekitarnya terlihat penerapkan protokol kesehatan saat pemotongan hewan kurban. (BACA JUGA: Arab Saudi: Selain Bebas Covid-19, Seluruh Jamaah Haji Tak Sakit Apapun)
Dewan Kemakmuran Masjid atau DKM dari Masjid Al Ukhuwah, BSD City, Cisauk, Tangerang, Banten secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Ketua Takmir Masjid Al Ukhuwah, Erwin Lubis mengatakan, penerapan protokol kesehatan antara lain memakai APD lengkap, menjaga jarak fisik (pysical distancing) antara panitia dengan para jamaah.
"Selain itu meniadakan pembagian daging kurban di masjid agar tak terjadi pengumpulan massa dan sebagai gantinya daging disalurkan langsung oleh panitia ke rumah para mustahik," sebutnya, Sabtu (1/8/2020).
Selain itu, dalam mengemban amanah pemotongan hewan qurban, kata dia, panitia secara profesional berupaya melibatkan pihak tim jagal syar'i dan tim Rumah Pemotongan Hewan atau RPH yang dilengkapi dengan peralatan potong hewan yang moderen dan higienis untuk menyembelih, mencacah dan memproses daging kurban hingga disalurkan ke tangan para mustahik atau warga penerima. (BACA JUGA: Saudi: Kondisi Kesehatan Jamaah Haji Baik, Tak Ada Tanda Infeksi Covid-19)
"Pelaksanaan pemotongan hewan qurban sengaja dilakukan secara paralel sehari setelah penyelenggara ibadah Salat Idul Adha.
Rahma, seorang warga Kluster The Avani BSD City yang datang langsung menyaksikan pemotongan hewan kurbannya bersama keluarga, mengaku puas dan tenang dengan cara kerja panitia kurban yang bekerja secara profesional, sesuai sunnah, efektif dan cepat, serta ketat dalam menerapkan protokol kesehatan covid 19. "Menurut saya sudah cepat, sudah tepat dan customer oriented-nya dapat," ungkapnya.