Alur Penyebaran COVID-19 di Batang Sudah Bisa Dipetakan
loading...
A
A
A
BATANG - Bupati Batang Wihaji menyatakan selama sebulan ini sudah mampu memetakan arus penyebaran pandemi COVID-19.
"Selama ini peta penyebaranya sudah terlihat, maka kita pastikan bersama Forkopimda kawal karantina mandiri yang berada di desa-desa," kata Wihaji, Rabu (29/4/2020).
Menurut bupati, alur penyebaran COVID-19 di Batang sudah jelas. Untuk memutus mata rantai virus corona kuncinya ada di pemudik.
"Kalau pemudik itu nol virus corona, atau tidak ada yang terinfeksi virus, maka akan cepat selesai. Oleh karena itu kita kawal dan jaga ketat karantina pemudik di desa," katanya.
Bupati berharap pemudik yang dikarantina nol virus. Sebab dari tujuh kasus positif COVID-19, hasil tracing-nya sudah kelihatan jelas penyebabnya.
"Kita pun akan tegas bagi masyarakat yang tidak patuh terhadap imbauan pemerintah, seperti stay at home, physical distancing, gunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan budayakan hidup bersih dan sehat. Karena dengan cara ini virus bisa selesai, kita hidup normal kembali," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati bersama Kapolres Batang AKBP Abdul Waras, Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Kav Henry RJ Napitupulu menyambangi wisma karantina Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman; wisma karantina Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis; dan Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung.
"Di Kabupaten Batang sudah ada 80 desa yang mendirikan karantina mandiri dengan biaya dari dana desa. Jika ada desa yang tidak mampu memberikan makan, Pemkab siap membantunya," katanya.
"Selama ini peta penyebaranya sudah terlihat, maka kita pastikan bersama Forkopimda kawal karantina mandiri yang berada di desa-desa," kata Wihaji, Rabu (29/4/2020).
Menurut bupati, alur penyebaran COVID-19 di Batang sudah jelas. Untuk memutus mata rantai virus corona kuncinya ada di pemudik.
"Kalau pemudik itu nol virus corona, atau tidak ada yang terinfeksi virus, maka akan cepat selesai. Oleh karena itu kita kawal dan jaga ketat karantina pemudik di desa," katanya.
Bupati berharap pemudik yang dikarantina nol virus. Sebab dari tujuh kasus positif COVID-19, hasil tracing-nya sudah kelihatan jelas penyebabnya.
"Kita pun akan tegas bagi masyarakat yang tidak patuh terhadap imbauan pemerintah, seperti stay at home, physical distancing, gunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan budayakan hidup bersih dan sehat. Karena dengan cara ini virus bisa selesai, kita hidup normal kembali," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati bersama Kapolres Batang AKBP Abdul Waras, Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Kav Henry RJ Napitupulu menyambangi wisma karantina Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman; wisma karantina Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis; dan Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung.
"Di Kabupaten Batang sudah ada 80 desa yang mendirikan karantina mandiri dengan biaya dari dana desa. Jika ada desa yang tidak mampu memberikan makan, Pemkab siap membantunya," katanya.
(abd)